Bandar Lampung (Journal):dr. Zam Zanariah tampil talk show Sehat Itu Perlu (SIP) didampingi Adi selaku pembawa acara dengan pembahasan gangguan dan bahaya saraf kejepit, di TVRI Lampung.
dr.Zam mengedukasi masyarakat Lampung melalui siaran SIP mengenai saraf kejepit. Saraf Kejepit atau Herniated Nucleus Pulposus (HNP) bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti usia tua, kegemukan, otot yang lemah (karena jarang olahraga), gerakan tertentu, mengangkat beban berat dan gaya hidup sedenter.
Gejala utama saraf kejepit adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada area di mana bantalan tersebut terjepit. Beberapa orang kadang tidak menyadari bahwa ia mengalami saraf kejepit dan hanya mengira nyeri punggung biasa, tambah dr.Zam
Akibatnya, jika tak segera ditangani, HNP dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi kesehatan. Yang lebih parah adalah kerusakan saraf permanen, karena bantalan yang menonjol akan terus-terusan menekan atau menjepit saraf hingga lama-kelamaan menghentikan impuls saraf di beberapa area yang terdampak.
“Dari mulai keluhan subektif seperti nyeri, kebas, kesemutan sampai gangguan motorik: kelumpuhan (sebagian atau total), dan gangguan saraf otonom: tidak bisa menahan kencing dan berak, tidak bisa ereksi (pada laki-laki),” terang dokter spesialis saraf, dr.Zam Zananriah,Sp.S.M.Kes kepada pemirsa TVRI Lampung, Jum’at (06/03/2020).
Kemudian dr.Zam menjelaskan komplikasi jangka panjang lainnya disebut saddle anesthesia. Dalam kasus tersebut, bantalan yang menonjol menekan saraf dan membuatmu kehilangan sensasi di area paha dalam, belakang kaki, dan sekitaran rektum.
Dokter yang lebih akrab disapa kanjeng Zam ini juga menyebutkan bahwa saraf kejepit bisa terjadi di ruas manapun di tulang belakang, namun yang lebih umum dikeluhkan adalah di bagian lumbal (pinggang), cervical (leher) dan thoracal (dada).
Saat kondisi ini tidak segera diatasi, HNP dapat menyebabkan bermacam komplikasi medis atau kondisi penyerta. Dengan kondisi yang paling parah berupa kerusakan syaraf permanen. Ini diakibatkan bantalan yang menonjol terus menekan atau menjepit saraf hingga akhirnya menghentikan impuls saraf di beberapa area tubuh, tutup dr.Zam.