Kategori: Din Bacut

Di sisi langit barat, terlihat awan menggantung berkerumun. Abu-abu warnanya. Matahari yang tadi seakan menyeringai panas, kini tertutup awan yang mungkin saja

Tak biasanya Kedai Dek Yanti penuh sesak dengan warga, bahkan Dek yanti sampai mengeluarkan kursi tambahan di bawah pohon Jambu. Rupanya ulah

Aku titipkan dia Lanjutkan perjuanganku ‘tuknya Bahagiakan dia, kau sayangi dia Seperti ku menyayanginya lantang suara Din Bacut menyanyikan lagu aku bukan

Suasana pagi ini  di Desa Negeri Onyah, begitu sepi dan muram.  Angin diam, seperti tertahan oleh  suatu duka yang mendalam. Dibalut mendung

Untuk apa kau berikan aku benang yang kusutSementara diriku harus membuat kain.Kain yang halusUntuk apa kau hidangkan aku cinta yang kalutSementara tanganmu

Desa Negeri Onyah sedang ramai, beredar kabar LSM Om Supardi akan memperingati ulang tahun yang ketiga.Spanduk dan umbul-umbul terpampang dari ujung Desa

Hari masih siang, tapi  matahari terlalu malas untuk menampakkan sinar, mendung menggelayut mesra di langit. Kilas baLik ingatan  Din Bacut menjejal tatkala