LAMPUNG SELATAN (Journal): Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendukung pengembangan pendidikan karakter bangsa yang selain mendidik siswa calon pemimpin bangsa menjadi cerdas dan responsif juga memiliki watak jujur.
Hal itu disampaikan Gubernur Arinal Djunaidi saat melakukan kunjungan kerja ke SMA Kebangsaan, di Kecamatan Penengahan, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (17/3/2020).
“Untuk mencapai nilai A mungkin tidak sulit, tetapi bagaimana kita mampu mengembangkan nilai A tersebut seperti jujur dan ikhlas. Itulah sebabnya, pemerintah bersungguh-sungguh menggarisbawahi akan pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter bangsa,” ujar Gubernur Arinal di hadapan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Aris Satria dan pendiri SMA kebangsaan Zulkifli Hasan dalam acara kunjungan tersebut.
Menurut Gubernur, pembangunan karakter dan pendidikan menjadi satu keharusan. Sebab, pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, melainkan juga mempunyai budi pekerti, sopan santun dan jiwa kepemimpinan.
Gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa, lanjut Gubernur, dapat dilakukan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetika), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat yang merupakan bagian dari gerakan nasional revolusi mental.
Pada bagian lain, Gubernur menyoroti keharusan untuk meningkatkan produktivitas dan saya saing dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemerataan dan akses pelayanan pendidikan.
“Pembangunan SDM merupakan fokus utama Pemerintah Provinsi Lampung dalam program lima tahun ke depan, sebagai prasyarat meningkatkan produktivitas dan daya saing,” ujarnya.
Gubernur Arinal juga menjelaskan Pemerintah Provinsi Lampung telah mengambil bagian dalam membangun anak bangsa. Selain pembangunan fisik dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, juga melakukan pemberian bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa-siswi SMA Kebangsaan berasal dari 15 Kabupaten/Kota dengan syarat tertentu.
Beasiswa ini diberikan sebagai wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka upaya memastikan kemajuan dan kualitas pendidikan, yaitu Tahun 2017 sebanyak 20 siswa, Tahun 2018 sebanyak 48 siswa, dan Tahun 2019 sebanyak 45 siswa, begitu juga di tahun 2020.
“Saya juga akan mendorong siswa di 15 Kabupaten/Kota untuk dapat melanjutkan sekolah di SMA Kebangsaan. Dan menyampaikan informasi kepada perusahaan dalam mendukung SMA Kebangsaan,” jelasnya.
Selain memberikan beasiswa di SMA Kebangsaan, Pemerintah Provinsi Lampung juga melakukan kerja sama dengan memberikan bantuan beasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Beasiswa Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Sampoerna, dan Beasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera),” jelasnya.
Terkait merebaknya virus corona saat ini, Gubernur Arinal menyampaikan dalam rangka pencegahan di lingkungan satuan pendidikan, maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan di antaranya mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), memastikan ketersediaan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan alat pembersih sekali pakai (tisue) di lingkungan sekolah.
“Kemudian melakukan pembersihan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin, melaporkan kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan atau Pemerintah Daerah setempat bila ditemukan gejala-gejala seseorang terinfeksi Covid-19. Dan menjaga pola hidup sehat bagi semua siswa dan guru dengan mengkonsumsi makanan bergizi, protein tinggi dan buah-buahan,” imbaunya.
Sementara itu, pendiri SMA Kebangsaan Zulkifli Hasan mengapresiasi kehadiran Gubernur Arinal.
“Terimakasih Pak Gubernur sudah berkenan hadir. Anak-anak sangat mengharapkan dukungan dan bimbingan Pak Gubernur, karena bapak adalah orang tua bagi anak-anak. Dan anak-anak inilah yang 20 tahun ke depan akan menggantikan kepemimpinan kita,” jelas Zullkifli.
Ia menjelaskan bahwa dalam mendukung pendidikan anak-anak, pihaknya juga akan berupaya membantu mencarikan beasiswa untuk kuliah di IPB sampai menjadi sarjana.
Dalam kesempatan itu, Rektor IPB Arif Satria menjelaskan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi perubahan, maka generasi tersebut harus responsif terhadap perubahan.
“Spesies yang survive bukanlah spesies yang kuat dan pintar, tetapi spesies yang responsif terhadap perubahan. Jadi kita tidak cukup hanya pintar dan kuat, tetapi harus mampu merespon bagaimana perubahan terjadi,” jelas Arif.
Ia menjelaskan bahwa saat ini, perubahan teknologi semakin lama semakin diperlukan untuk meningkatkan produksi, efisiensi, dan lainnya.
“Di era revolusi industri 4.0, teknologi semakin berkembang, bahkan saat ini IPB telah menemukan aplikasi untuk mentranslet tangisan bayi. Ke depan juga, petani akan memantau pertanian menggunakan teknologi seperti penggunaan drone,” jelasnya.
Dalam menghadapi era baru ini, jelas Aris, maka yang sangat diperlukan adalah soft skill seperti inovasi dan kreativitas. Hal ini dikarenakan faktor sukses di dunia kerja sekitar 85 persen berasal dari soft skill, dan 15 persennya dari hard skill.
“Dan faktor yang membuat kita sukses pertama kejujuran, kedua disiplin, ketiga interpersonal skill, dan kerja lebih keras dari orang lain. Dan inilah yang menjadi dasar IPB untuk berubah guna menyiapkan generasi yang responsif, adaptif dan survive terhadap perubahan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMA Kebangsaan Hardianazali menjelaskan bahwa SMA Kebangsaan baru berdiri sekitar 7 (tujuh) tahun. Namun dalam kurun waktu yang relatif singkat itu sekolah tersebut terus berupaya memajukan nama baik Lampung dipentas pendidikan Nasional.
“Kalau selama ini orang hanya tahu ada satu SMA yang terkenal yaitu SMA Nusantara, maka di Lampung memiliki SMA Kebangsaan. Untuk itu, kami civitas SMA kebangsaan akan terus berupaya membantu membesarkan nama Lampung dibidang pendidikan,” jelas Hardian.
Acara kunjungan Gubernur ini berlangsung meriah. Setiba di SMA Kebangsaan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Pendiri SMA kebangsaan Zulkifli Hasan, dan Rektor IPB Aris Satria disambut dengan pengalungan selendang tapis, penampilan drumb band, atraksi, serta pencak silat dari siswa SMA kebangsaan.
Dalam kesempatan itu juga, terdapat Penandatanganan kerjasama pendidikan antara IPB dan SMA Kebangsaan. (Adpim)