BANDARLAMPUNG – Wali Kota Bandarlampung Herman HN menegaskan Kota Tapis Berseri belum zona merah penyebaran Covid-19.
Herman HN yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan, sejauh ini, penularan virus corona di Bandarlampung berasal dari luar wilayah.
“Keempat warga yang terinfeksi virus corona dan meninggal memiliki riwayat perjalanan dari Italia dan Yogyakarta,” kata Herman HN dalam jumpa pers di kediamannya Jalan Cut Nyak Dien, Rabu (29/4).
Dia menyebutkan, hari ini, sebanyak 23 orang positif Covid-19, 11 orang sembuh, dan 3 orang menjalani perawatan di RSUD Abdul Moeloek dan A Dadi Tjokrodipo.
“Jadi Kota Bandarlampung belum masuk zona merah, mungkin penjelasan pusat masih setengah-setengah,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dirilis Kemenkes RI lewat situs Infeksi Emerging, Provinsi Lampung menjadi wilayah transmisi lokal Covid-19 bersama 26 provinsi lainnya.
Penularan virus corona di Bandarlampung berasal dari cluster Gowa, Italia, Bogor, dan zona merah lainnya seperti Yogyakarta.
Herman HN berharap Bandarlampung tidak menjadi wilayah transmisi lokal Covid-19.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengendalikan penyebaran wabah.
Mulai dari pemeriksaan penumpang kendaraan di lima titik pintu masuk menuju Bandarlampung, pemeriksaan suhu tubuh ke rumah-rumah warga, dan pembagian ribuan masker.
Bahkan unsur pimpinan daerah telah mengeluarkan surat tugas untuk menjalankan protokol kesehatan di pasar tradisional dan modern, termasuk pedagang takjil atau makanan berbuka puasa.
Pedagang dan pembeli diwajibkan memakai masker serta penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun.
Wali Kota dua periode ini meminta masyarakat Bandarlampung tidak panik dan tetap mematuhi imbauan pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan ke depan, hari ini seterusnya Bandarlampung tenteram. Jadi kalau kita dibilang zona merah saya rasa belum zona merah, karena ini penularan dari luar semua,” tutupnya. (JOSUA)