Bandar Lampung-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kembali menjanjikan kesejahteraan petani Lada saat melakukan kunjungan ke Desa Sukadana, Marga Tiga, Lampung Timur, Rabu (18/11).
Janji yang diucapkan sejak kampanye Pilgub 2018 lalu hingga setahun lebih menjabat sebagai Gubernur, belum ada langkah kongkret yang mampu meningkatkan kesejehtaraan petani, bahkan Dewan Rempah Indonesia (DRI) Lampung mencatat harga Lada masih berkisar Rp 30 ribu perkilogram, turun drastis jika dibandingkan dengan nilai jual beberapa tahun lalu yang mencapai Rp 100 ribu perkilogram.
Bahkan Hasil pertemuan Gubernur Lampung dengan DRI Lampung , 20 Desember 2019 lalu mengenai inovasi dan diversifikasi lada Lampung hasilnya cenderung sia-sia dan tidak berdampak positif terhadap kesejehteraan petani Lada.
Disejumlah daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil Lada, saat kampanye lalu Arinal berjanji akan membangkitkan kejyaan Lada di Lampung, namun sampai dengan saat ini petani baru merasakan janji.
Kini di Lampung Timur Arinal kembali berjanji, untuk menjadikan Desa Sukadana sebagai daerah percontohan pengembangan komoditas lada di Bumi Rua Jurai.
“Saya mau jadikan ini sebagai daerah percontohan komoditas lada,” ujar Gubernur Arinal saat kunjungan di kebun lada di Desa Sukadana Baru, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, Rabu (18/11/2020).
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal melakukan dialog bersama kelompok tani untuk mendengarkan keluhan para petani lada.
Menurut Arinal, saat ini kehadiran lada sudah hampir tidak ada. Namun Kabupaten Lampung Timur mampu mempertahankan komoditas ini.
Arinal memang berkomitmen membangkitkan kembali kejayaan komoditas lada di Provinsi Lampung.
“Alhamdulillah Lampung Timur mampu mempertahankan komoditas lada. Saya datang kesini tidak lain ingin meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Pada kunjungan itu, Gubernur Arinal juga mengajak Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) Irwan Sukri Banuwa untuk menangani permasalahannya yang ada.
Arinal mendorong selain lada, ada pengembangan komoditas lainnya seperti lada, termasuk dikembangkan pula sektor peternakan.
“FP Unila ini yang akan menuntun, sehingga petani ini jangan hanya satu penghasilannya ada lada, kopi, termasuk peternakan bisa itu ayam, kambing dan sapi,” ujarnya.
Arinal menyebutkan dengan menggandeng FP Unila sehingga nantinya ada yang mengawasi dan tidak dikuasai pihak lain.
“Yang capek petani tetapi yang menikmatinya pengepul. Sudah kita susah payah merintisnya, begitu panen ada orang datang yang memanfaatkan itu, jangan sampai terjadi,” katanya.
Arinal menuturkan termasuk akan memperjuangkan lada dari sisi pemasarannya.
“Saya ingin nanti pasarnya akan langsung namun sabar. Saya sudah menjadi Gubernur dan mengerti pertanian tentu harus mengurusi para petaninya,” katanya.
Arinal mengatakan dengan bersinergi bersama didukungan juga dengan program unggulan Kartu Petani Berjaya akan membangun Provinsi Lampung melalui ekonomi kerakyatan.
“Saya ingin ke depan ini dikelola dengan baik, bersama pemerintah dan rakyat ayo kita bangkit. Daerah ini bersama dengan desa lainnya harus bangkit karena itulah Rakyat Lampung Berjaya,” pungkasnya.
Hadir pula pada kunjungan itu, Pjs Bupati Lampung Timur Fredy dan Kepala OPD Provinsi Lampung lingkup pertanian.
Komentar