Puluhan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lampung dan lintas komunitas mengikuti Apel Siaga Bencana yang berlangsung dihalaman Ifa Futsal Susunan Baru Bandar Lampung (19/1). Apel Siaga Bencana tersebut dalam rangka mengecek kesiapan personil relawan dalam menghadapi masa emergency response ketika terjadi bencana baik di Provinsi Lampung maupun wilayah lain.
Regina Locita Pratiwi Kepala Program ACT Lampung menjelaskan bahwa dengan kejadian bencana yang bertubi-tubi di awal tahun 2021 seperti gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, Manado, dan beberapa wilayah di Pulau Jawa, erupsi Gunung Semeru, serta ancaman virus corona yang masih merebak. Situasi ini memberikan tekanan bagi masyarakat Indonesia yang terdampak bencana.
Merespon kejadian tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung mengajak seluruh masyarakat untuk bahu-membahu membantu dengan memberikan solusi nyata.
“Untuk itu digelar Apel Siaga Bencana untuk memastikan kesiapan tim relawan dan perlengkapan rescue ketika terjadi suatu bencana alam dan non alam. Kami juga melakukan aksi nyata berupa penggalangan dana yang melibatkan banyak komunitas dan mitra, nantinya hasil penggalangan akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan para penyintas bencana,” jelasnya.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan bahwa dalam 14 hari kedepan ACT direncanakan mengirimkan bantuan berupa logistik melalui Kapal Kemanusian Sulawesi Barat yang akan mengangkut 1.000 ton bantuan berupa beras, pakaian baru, sembako, makanan, selimut, kasur, air minum dan lainya .
Saat ini ACT Lampung tengah mengumpulkan barang kebutuhan selama 14 hari kedepan dari berbagai donatur dan sejumlah komunitas di Lampung. Diharapkan akhir Januari 2021 ini, Kapal Kemanusiaan Sulawesi Barat tersebut bisa berlayar.
“Nantinya ada tiga lokasi yang akan menjadi titik tolak yakni di Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, dan Pelabuhan di Sumatera. Masyarakat Lampung dapat mengirim bantuan barang ke Kantor ACT Lampung Jl. Jendral Sudirman No. 73E Pahoman Bandar Lampung, tentunya barang yang kami terima dalam kondisi baru, bukan barang layak pakai,” tutupnya.
Komentar