oleh

Pupuk Langka, Gubernur Lampung Bikin Petani Kecewa

Analisis.co.id-Kelangkaan pupuk merupukan problem utama yang dialami oleh para petani, karena tiap tahun selalu terjadi. Adanya program Petani Berjaya yang menjadi Ikon Arinal-Nunik di periode kepemimpinan Provinsi Lampung Periode 2018-2023 menumbuhkan asa para Petani.

Namun tanpa disangka memasuki musim tanam awal tahun 2021 ketersedian pupuk dipasaran hilang. Inikah yang disebut Berjaya, Berjaya akan kekosongan pupuk di pasar.

Yusdiyanto Pengamat Hukum dari Universitas Lampung, mengatakan dalam rangka mendukung upaya pencapaian sasaran produksi pertanian yang terus meningkat, pemerintah memfasilitasi berbagai prasarana dan sarana pertanian, antara lain ketersedian pupuk untuk sektor pertanian.

“Pupuk merupakan kebutuhan sarana produksi penting dan strategis dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas, mutu, dan daya saing produk pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan,”kata Yusdianto, Selasa (27/1).

Selain itu sambungnya, di tahun 2021 saat pandemic covid-19 yang tidak tahu diprediksi kapan berakhir, ketahanan pangan masyarakat menjadi hal yang penting.

“Bagaimana mau menjaga ketahanan pangan bila pupuk saja langka dipasaran. Ketersedian pupuk di masa pandemi merupakan salah satu hal penting yang menjadi perhatian Pemerintah khususnya Provinsi Lampung, guna mengantisipasi kerawanan dengan tingkat kebutuhan yang semakin meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat ketersediaan pupuk pada musim tanam, utamanya ketika pandemic Covid-19 saat ini.

Untuk itu sudah Yusdianto berpendapat, seharusnya Pemerintah Provinsi Lampung harus berupaya keras menyediakan sarana produksi ini dalam jumlah yang relatif mencukupi kebutuhan dengan diimbangi harga yang terjangkau oleh kalangan pengguna pupuk.

“Lanjutnya, bila mau menuju pertanian berjaya di Provinsi Lampung, pupuk menjadi salah satu unsur penting dan strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem usaha pertanian. Artinya Pertani Berjaya hanya sebatas slogan alias banyak omong,”tandasnya.

Baca Juga:  Tapis Sekelik Pringsewu Hadir di Pekan Raya

Diberitakan sebelumnya, Kartu Petani Berjaya (KPB) merupakan salah satu 33 janji Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim dan menjadi program prioritas yang memberikan jaminan kepada petani untuk mendapatkan kepastian mendapatkan benih/bibit, pupuk, pestisida dan insektisida secara tepat waktu sesuai dengan kebutuhan petani.

Namun dengan kelangkaan pupuk yang terjadi di hampir sebagian besar wilayah Lampung, KPB seolah tak berguna dan dinilai Ketua Komisi II DPRD Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, KPB belum mengakomodir kepentingan petani khususnya mengatasi kelangkaan pupuk

 “Kartu petani berjaya yang mana. Itukan baru icak-icakan.  Se-Lampung ini kan baru berapa ribu yang mendapatkan Kartu Petani Berjaya. Sedangkan petani kita ini jutaan. Di Lampung ini ada ribuan desa. Apanya yang mau berjaya kalau begitu,”tegas Politisi Nasdem, Senin (26/1).

Menurutnya, kelangkaan pupuk ini merupakan permasalahan yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Seharusnya pemerintah daerah bisa mengantisipasi permasalahan tersebut.

“Keluhan petani yang masuk ke kita, kelangkaan pupuk merata terjadi di Provinsi Lampung. Uniknya kelangkaan ini terjadi setiap petani akan melakukan pemupukan. Dan seharusnya hal ini bisa diantisipasi oleh pemerintah,” kata anggota DPRD Lampung yang mendapat julukan pengacara rakyat tersebut, Selasa (26/01).

Wahrul meminta, agar Gubernur Lampung turun langsung menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk di kalangan petani. Dia juga mengimbau penegak hukum untuk menindak jika ada permainan mafia pupuk dalam kelangkaan ini.

“Yang pasti pupuk ini langka di kelompok tani. Petani mau mupuk tidak bisa,” kata dia.

Dia pun menanyakan pendistribusian perusahaan pupuk Pusri. Pasalnya ketersedian pupuk di lapangan tidak ada

“Pusri ini juga gimana, pengaturannya gimana, pendistribusiannya juga gimana. Petani mau beli gak ada,” kata dia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed