Pesawaran (analisis.co.id) – Sejak dilantiknya 26 Febuari 2021 yang lalu, Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran yang baru periode 2021-2024 menjadi sejarah baru bagi Kabupaten Pesawaran.
Pemimpin baru Bumi Andan Jejama ini tentu saja sangat diharapkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Pesawaran agar lebih baik dan maju lagi dalam membangun Kabupaten Pesawaran kedepannya.
Harapan masyarakat Pesawaran tersebut, datangnya dari berbagai kalangan terhadap Bupati Dendi Ramadhona dan Wakil Bupati Pesawaran, Purn S. Marzuki yang baru dilantik begitu banyak di suarakan, salah satu diantaranya ada Sudiono warga, Dusun Taman Rejo, Desa Bernung, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran mengaku meminta kepada Pak Dendi dan Marzuki dalam merealisasikan segala bentuk bantuan ke masyarakat yang kurang mampu harus tepat sasaran seperti bantuan PKH, bantuan BPNT, Bedah Rumah dari Kementerian PUPR, BLT Dana Desa, BST Kementerian Sosial, BLT yang bersumber dari APBD, kemudian bantuan pangan berupa beras dan makanan yang berasal dari APBN serta dari APBD.
“Kalau pemerintah ingin memberikan bantuan stimulasi kepada masyarakat yang merasakan langsung secara ekonomi maupun bermanfaat agar tepat sasaran. Maka pemerintah harus mengindentifikasi dulu dengan melakukan pengecekan data kebawah. Karena hal itu merupakan bagian penting terkait dan berapa jumlah penerima bantuan agar bantuan sesuai dengan peruntukannya dan tepat sasaran.Dan jangan menerima data dari desa tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.
“Bila menerima data warga dari pemdes saja tanpa dilakukannya pengecekan, ya seperti saya ini mas, dari dulu dan sampai saat ini tidak menerima apa pun bentuk bantuan dari pemerintah. Padahal mas lihat sendiri keadaan kami yang sebetulnya memang-memang layak mendapatkan bantuan. Namun nyatanya saya tidak pernah menerima bantuan tersebut, yang mana dikatakan pemerintah untuk membantu perekonomian dari dampak COVID – 19,”kesal pria buruh serabutan ini.
Padahal, kata dia, dirinya sudah sering kali mengajukan permohonan bantuan melalui kadus setempat. Tapi sampai saat ini bantuan itu tak pernah juga sampai.
“Seringnya pengajuan, sampai saya bosan sendiri, sehingga saya menilai sistem peroses pembagian bantuan terkesan memakai sistem “Family” artinya toh saya menjabat tidak selamanya, mending saya mendahulukan keluarga dan apabila saya ada masalah tentunya keluarga saya dulu yang membantu, kalau orang lain belum tentu membantu,”terangnya.
Oleh karena itu, menurutnya, pengecekan di lapangan harus di lakukan oleh pemerintah melalui dinas terkait karena pendataan warga yang menjadi sasaran pemberian bantuan menjadi hal yang sangat penting.
“Tujuan dilakukannya pengecekan data penerima program bantuan itu valid atau tidaknya. Hal ini penting agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Selain itu, sambungnya, agar tepat sasaran yaitu antara yang benar benar layak menerima dengan yang tidak layak menerima. Namun yang terjadi saat ini malah sebaliknya, warga yang layak secara ekonomi menerima bantuan sedangkan yang benar benar layak malah tidak menerima,”paparnya.
Sudi juga meminta kepada Bupati Dendi Ramadhona untuk mengawasi proses distribusi bantuan itu, agar tepat sasaran.
“Pengawasan harus dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada nepotisme dalam pemberian bantuan agar tidak salah sasaran dan terjadinya nepotisme,”tandas Sudi.
Dijelaskan Sudiono bantuan harus diberikan secara merata dan adil, tentunya dengan memperhatikan kemampuan atau kekuatan anggaran daerah.
“Kalau soal data, saya kira proses penjangkauannya harus adil dan merata agar tepat sasaran,”tuturnya.
Sudiono juga mengatakan, masyarakat yang menjadi sasaran diberikan bantuan harus betul-betul diverifikasi secara baik, sehingga tidak salah sasaran.
“Jangan sampai ada yang sengaja menggunakan kesempatan ini untuk menyalahgunakan bantuan.
Lebih lanjut Sudiono, mengungkapkan, sangat mengalami kesulitan dalam kondisi seperti ini.
“Setengah mati karena saat ini mancari pendapatan paleng sulit dibandingkan sebelumnya. Jadi satu hari untuk dapat 20 ribu saja sulit, semoga bantuan yang dicanangkan pemerintah dapat membantu masyarakat,”keluhnya.
Sementara itu harapan juga datangnya dari Padli sebagai seorang guru ia meminta kepada pemimpin yang dua periode menjabat ini untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Berharap tunjangan guru disejahterakan, selain itu semua guru honor di Pesawaran, kalau bisa honornya sesuaikan dengan UMP Kabupaten,”ujar guru di salah satu sekolahan SDN Kabupaten Pesawaran ini kepada wartawan analisis.co.id, di kediamannya, Kamis (11/3/2021).
Selain itu, lanjut Fadli, pemimpin baru juga harus memperatikan pemerataan pembangunan fasilitas sekolah, antara di kota dan pinggiran atau pelosok. Pasalnya saat ini masih belum merata.
“Jangan sampai ada perbedaan lagi antara sekolah kota dan pelosok desa, sekolah berhak mendapatkan fasilitas yang sama, kemudian juga terkait peningkatan SDM guru,”pungkasnya. (Nardi)
Komentar