Bandarlampung – Kepolisian Daerah Lampung menggelar diskusi dengan tokoh Lembaga Peduli Pengembangan Potensi Umat Islam (LP3UI), Sabtu (1/5/2021).
Hadir dalam kegiatan itu Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad hadir sebagai pemateri,
tokoh LP3UI Lampung Ustadz Madruz sebagai pemateri, Arie Setya Putra sebagai moderator dan AKBP Magdalena dari Badan Intelijen Keamanan (BIK) Mabes Polri sebagai penyelenggara dengan jumlah peserta dari Jamaah LP3UI sebanyak 20 orang, dimana dalam kegiatan tersebut disampaikan pemahaman terkait radikalisme.
Dalam kesempatan itu Pandra memperkenalkan aplikasi “POLISIKU” dan Call Center 110 kepada masyarakat, guna mempermudah dan memperoleh informasi terkait pengaduan dan pelaporan dimana Kapolri telah membuat satu terobosan dengan nama PRESISI untuk mempercepat layanan kepolisian kepada masyrakat sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Kemudian ustaf Madruz melanjutkan dengan menyampaikan, sebagai salah satu lembaga keagamaan pihaknya banyak melakukan kegiatan sosial.
Salah satunya dengan terjun langsung membantu evakuasi korban bencana, seperti di Palu, Lombok dan Lampung.
“Kami tunjukkan dengan kerja nyata, kami juga punya tim SAR sendiri termasuk tim medis internal,” kata ustad Madruz.
Ustad Madruz menambahkan, lembaga keagamaan yang kerap dikaitkan dengan gerakan radikalisme sangat tidak berdasar.
Karena menurutnya, sebuah lembaga keagamaan khususnya Islam benar benar dibentuk untuk kepentingan bersama umat.
“Hal yang seperti itu (tudingan radikalisme) sangat menyakitkan bagi kami. Karena kami sudah banyak berbuat dengan kegiatan sosial,” kata ustad Madruz.
Oleh karena itu ustad Madruz berharap, semua masyarakat bersatu dalam memperkuat persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. (gnd/penmas)
Komentar