Sleman (DIY), Analisis.co.id – Tambahan 35 kasus positif ditemukan setelah penelusuran massal kepada 203 warga di RT 01 dan RT 02 Padukuhan Ngaglik, Sabtu (22/5/2021) lalu.
Penemuan kasus ini merupakan hasil tracing dari 20 kasus positif sebelumnya, sehingga total kini kasus positif menjadi 55 orang.
“Sebagian besar dari 35 itu sudah dievakuasi di Asrama Haji ataupun Rusun Gemawang,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo.
Dari total 55 kasus positif tersebut, satu orang meninggal dunia. Pasien meninggal tersebut termasuk dalam 20 kasus awal dan memiliki penyakit komorbid. Sementara 35 kasus positif yang baru kata dia, semua dalam kondisi gejala ringan.
Setelah penemuan ini, ia mengatakan Dukuh Ngaglik sudah mengambil tindakan lockdown di dua RT tersebut.
“Yang satu, RT sudah zona merah yang satu oranye,” ungkapnya.
Meski bisa disebut klaster, sumber penularan menurutnya sulit diidentifikasi. Hal ini disebabkan di masa sekarang aktivitas masyarakat tidak hanya berkumpul di satu padukuhan, melainkan bisa juga ikut pengajian di luar padukuhan, bekerja di tempat lain bahkan di luar Kabupaten.
Meski demikian berdasarkan pendataan, kasus awal klaster ini terjadi sebelum lebaran. “Lebaran tanggal 13, satu kasus ketemu tanggal 9 Mei. Itu ketahuan di rumah sakit di Puri Husada,” ungkapnya.
Sementara itu, pada Senin (24/5/21) bertempat di Balai Desa Umbulmartani diadakan pembahasan mengenai rencana lockdown mikro di Kelurahan Umbulmartani.
Pada rapat koordinasi tersebut dihadiri Pengurus RW 15, Kepala Dusun Ngemplak II, Lurah dan Perangkat Desa Umbulmartani, Satgas Covid Kapanewon Ngemplak dan menghasilkan keputusan sebagai berikut :
- Mulai Rabu, 26 Mei – Minggu, 30 Mei 2021 di Nglempong dilakukan lockdown mikro. Warga dilarang keluar masuk dusun Nglempong.
- Kamis, 27 Mei 2021, jam 08.00 WIB, bertempat di barat Poskamling, dilakukan test Rapid, Antigen dan PCR untuk seluruh warga Nglempong tanpa kecuali.
- Diberlakukan 1 pintu keluar masuk untuk keperluan darurat dan mendesak.
- Warga diharapkan belanja pada hari Selasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa lockdown mikro. Bagi warga yang keberatan dalam pemenuhan kebutuhan selama 5 hari, bisa menghubungi ketua RW atau ketua RT.
- Warga yang memerlukan surat rekomendasi libur bekerja atau sekolah, bisa menghubungi ketua RW. (tuti)
Komentar