Gunungkidul(DIY), Analisis.co.id – Musim kemarau mulai dirasakan warga Kabupaten Gunungkidul. Mereka mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sejumlah warga rela berjalan hingga dua kilometer untuk mendapatkan air bersih dari pipa PDAM yang bocor.
Sejumlah warga Klumprit, Krambilsawit, Saptosari mengantri untuk mengais air bersih dari pipa PDAM yang bocor. Mereka membawa jeriken dan alat penampung air yang lain. Tidak sedikit jeriken ini ditata berjajar sesuai dengan urutan warga yang datang.
Awalnya warga melihat ada rembesan air di tanah yang ada di pinggir jalan. Setelah digali warga mendapati adanya kebocoran dari pipa PDAM. Warga kemudian membuat penampungan tetesan air dengan cara menggali seukuran 60×50 cm dengan kedalaman hingga 20 centimeter.
“Lumayan ini bisa untuk menampung air untuk diambil warga,” kata Puji Rahayu, salah seorang warga.
Air dari kebocoran sambungan pipa ini dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai untuk kebutuhan MCK (mandi cuci, kakus), hingga memasak dan memberi minum ternak. Meskipun airnya agak keruh namun warga mengaku bersyukur.
“Memang ini agak sedikit keruh, tetapi lumayan dari pada harus beli,” katanya.
Menurut Puji, harga air di tempat tinggalnya Rp. 160.000/5.000 liter.
“Sebelum menemukan air dari kebocoran pipa PDAM kami sekeluarga harus membeli air. Satu tangki air berisi 5.000 liter harganya Rp160.000. air ini cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga dua bulan,” pungkasnya. (tuti)
Komentar