Wonosobo, Analisis.co.id – Seiring perkembangan situasi saat ini Covid -19 di Wonosobo terus meningkat jumlah orang yang terpapar. Jumlah orang yang terpapar di Wonosobo saat ini berjumlah 805 orang. Untuk menekan angka tersebut maka tim Satgas terus melaksanakan operasi yustisi penertiban protokol kesehatan. Operasi kali ini mengambil lokasi di Terminal Mendolo, Rabu (23/6/21).
Haryono Kepala Satpol PP saat meninjau pelaksanaan operasi yustisi menyampaikan terima kasih kepada Kodim dan Polres yang selalu ikut bersama-sama melaksanakan operasi dilapangan. Operasi dilaksanakan tidak kenal waktu dan cuaca serta lokasi. Itu semua dilaksanakan demi upaya percepatan pemutusan penyebaran virus corona.
Operasi tiap hari dilaksanakan bahkan bisa sampai 2-3 kali akan tetapi masih banyak orang yang melanggarnya terbukti hari ini masih terjaring 78 orang yang melanggar. Dan yang paling ironis adalah ada salah satu sopir mobil ambulan desa yang membawa pasien didampingi petugas medis akan tetapi tidak menggunakan masker.
Juga ditemukan rombongan satu mobil angkutan umum, sopir dan penumpangnya tidak menggunakan masker.
Juga saat ada penindakan kepada para pelanggar juga masih ditemukan orang yang tidak terima menerima sanksi yang diberikan oleh petugas dengan berbagai macam alasan. Padahal operasi yustisi sudah berlangsung lebih dari 1 tahun.
Untuk itu Kepala Satpol PP menghimbau kepada masyarakat saat keluar rumah agar penggunaan masker secara disiplin terus diterapkan.
“Jangan menggunakan masker hanya karena melihat aparat keamanan saja,” pungkas Haryono.
Kapten Inf Robet S selaku Pasi Ops menambahkan keterlibatan TNI-Polri dalam melaksanakan operasi yustisi ini, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus dengan cara mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan dimanapun berada.
“Sebagai aparat kami akan terus mengajak, menghimbau agar masyarakat ikut berperan aktif mematuhi protokol kesehatan. Sebab masyarakatlah yang mempunyai peran penting. Tanpa dukungan masyarakat tidak akan mungkin virus segera sirna,” pungkas Kapten Inf Robet S. (tuti)
Komentar