Yogyakarta, Analisis.co.id – Lonjakan kasus Covid-19 berdampak terhadap kesehatan para dokter yang menangani pasien.
Adapun dari 2020 hingga 2021 tercatat sebanyak 150 dokter yang dilaporkan positif Covid-19.
Hal itu disampaikan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY Tri Widjaja. Ia mengungkapkan, efek ini terjadi pascalebaran. Kasus baru di DIY pun kini menyentuh angka 700 orang.
“Itu baru dokter (150 positif Covid-19), belum bidan, belum perawatnya. Itu bisa bertambah, mengingat pasien di IGD banyak, lalu dokter di dalam ruangan itu juga lama di sana kelelahan dan (rawan) terpapar,” jelas Tri Widjaja, Senin (28/6/21).
Ia mengatakan, bertambahnya dokter yang terkonfirmasi Covid-19 sendiri karena efek dari pascalebaran 2021; dimulai dari Kudus, merambah ke Jawa Tengah seperti Semarang, Solo dan DIY.
“Jadi kami melihat (wilayah) seperti Semarang, Kudus, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta itu yang zona merah untuk penanganan Covid-19. Terutama, karena kami IDI menyasar ke dokternya karena mereka garda terdepan. Kami mendorong IDI di DIY untuk self report terhadap para dokter yang ada di rumah sakit, sampai saat ini baru ada 150 orang dokter yang terpapar,” jelasnya.
Hingga kini tercatat, jumlah dokter di DIY mencapai 3.000 orang lebih. Tri Wijaya menjelaskan bahwa ada sejumlah dokter dan juga perawat yang kembali terkonfirmasi Covid-19 ketika bertugas.
“Jadi ada nakes (tenaga kesehetan) di RS yang reinfeksi, jadi sudah pernah Covid-19, sekarang kena lagi. RS (rumah sakit) di Sleman ada sekitar 5-10 orang yang terpapar, Kulon Progo juga ada,” sebutnya.
Sejauh ini, kata Tri, Kabupaten Sleman dan Bantul adalah dua wilayah yang memiliki kasus tinggi penularan Covid-19. Ia mengatakan, peningkatan kasus sampai banyak dokter yang terpapar itu mengikuti waktu liburan panjang. Sebab, waktu-waktu tersebut biasa dimanfaatkan masyarakat untuk keluar karena kejenuhannya.
“Jadi ada laju kenaikan signifikan sesuai dengan prediksi ada liburan panjang atau long peak season. Nah itu pasti dokter terpapar meningkat,” jelas dia.
Tri membenarkan jika ada sejumlah dokter di DIY meninggal sejak munculnya Covid-19 hingga tahun 2021 ini. “Di Yogyakarta sendiri total ada 4 dokter yang meninggal karena Covid-19 dari awal sampai sekarang. Terbaru ada rekan dokter kami dari Sleman yang meninggal setelah Idul Fitri,” imbuhnya.
Mengantisipasi bertambahnya dokter yang meninggal karena Covid-19 ini, kata Tri, IDI DIY mengeluarkan imbauan agar para dokter yang berusia di atas 60 tahun atau lansia dengan riwayat komorbid membatasi membuka praktik dan bekerja dari rumah.
“Kami juga menekankan agar para dokter selalu mengenakan APD lengkap saat (bertugas),” sarannya. (tuti)
Komentar