Membludaknya masyarakat di gedung Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengikuti vaksinasi massal bahkan sampai dengan melanggar protokol kesehatan dengan tidak menjaga jarak bahkan cenderung memicu Klaster baru dengan berkerumun, dinilai pengamat pembangunan Lampung Nizwar Affandi bentuk ketidaksiapan Pemprov khususnya Dinkes dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“ Pemerintah Provinsi khususnya Dinas Kesehatan sebagai tuan rumah yang menyelenggarakan vaksinasi massal sepertinya memang tidak siap dan kurang sungguh-sungguh mempersiapkan pelaksanaan program itu sampai ke teknis pengaturan antrian masyarakat yang sesuai protokol kesehatan,”jelas Affan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (3/7).
Affan berpendapat, klaim Gubernur tentang baiknya koordinasi antara pemerintah provinsi dgn pemerintah kabupaten/kota sepertinya hanya isapan jempol saja.
“Buktinya dalam peristiwa ini tidak ada koordinasi yang baik antara penyelenggara dengan Satgas COVID-19 Kota Bandar Lampung apalagi satgas kecamatan dan kelurahan tempat lokasi kegiatan,”urainya.
Dilain pihak Affan juga memberikan apresiasi kepada Walikota Bandar Lampung, Dandim dan Kapoltabes yang dengan responsif langsung menurunkan Satgas COVID-19 Kota Bandar Lampung untuk mengingatkan penyelenggara dan membantu menertibkan antrian masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan.
Kendati demikian Affan juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ingin divaksin, artinya sudah muncul kesadaran warga tentang pentingnya vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk tetap sehat dan meminimalisir penularan COVID-19.
“Semoga antusiasme dan niat baik masyarakat yang ingin menerima vaksinasi tidak menjadi sia-sia karena terpaksa tidak menjaga protokol kesehatan akibat ketidaksiapan penyelenggara kegiatan,”tandasnya.
Dari pantauan, warga sejak pukul 05.00 sudah mendatangi lokasi Vaksinasi di gedung Dinkes Pemprov Lampung, namun banyak yang merasa kecewa dengan pelayanan petugas yang tidak sigap dalam mengantisipasi kerumunan yang ada, bahkan sebagaian besar banyak yang kembali pulang karena khawatir dengan semakin banyaknya warga yang berdatangan.
“Saya pulang ajalah Mas, daripada malah nanti terpapar. Lihat sendiri kan orang-orang pada berjubel,”keluh Nuvi Warga Sukarame.
Komentar