JOGJA, Analisis.co.id – Sebanyak 639 pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia saat sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Angka ini terhitung selama 25 hari atau mulai dari 1 Juli 2021 hingga 25 Juli 2021.
“Total ada 639 meninggal isoman di rumah. 1 Juli sampai 25 Juli 2021,” kata Wakil Komandan Posduk Satgas Covid-19 Yogyakarta, Indrayanto, Kamis (29/7/21).
Indrayanto menambahkan, tingginya angka kematian warga yang meninggal saat isoman ini diduga karena kurangnya edukasi dan minimnya pengawasan dibandingkan dengan pasien yang dirawat di shelter.
“Persoalan edukasi ya mas. Kalau dari masyarakat, para pasien ini lebih nyaman berada di rumah. Namun, dari kesehatan mereka harusnya dirawat di shelter,” kata dia.
Tak hanya itu, kata dia, saat pasien menerima hasil positif Covid-19. Mereka tidak didorong untuk ke dirawat di shelter.
“Tapi sekarang kami mulai mendorong pasien positif ke shelter,” kata dia.
Menurutnya, varian Covid-19 di tahun 2021 lebih parah ketimbang covid 2020.
“Di 2021 ini orang ini drop sehari atau setengah hari, tingkat keparahannya lebih tinggi ketika isoman di rumah. Kemudian ketika dia harus dibawa ke pelayanan kesehatan namun penuh, ini menjadi persoalan. Akhirnya tidak terlayani dan meninggal,” katanya.
Dia berharap agar masyarakat mau melakukan isoman di shelter. Pemerintah Yogyakarta telah menambah jumlah shelter/yang dilengkapi dengan tenaga medis, obat-obatan dan oksigen. (tuti)
Komentar