Bandar Lampung – Kebijakan pemerintah pusat untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dinilai Ketua Komisi I DPRD Lampung Yozi Rizal hanya sebuah retorika.
Sebab, semua kebijakan yang sudah diterapkan terkesan coba-coba sehingga hasilnya tidak terukur. Hal ini seiring dengan banyaknya anggaran yang sudah dikeluarkan, tetapi hasilnya angka pandemi Covid-19 kian meroket.
“Ribuan triliun uang yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah republik Indonesia ini, tapi angka pandemi kita semakin. Jadi saya menganggap Retorika saja dari mereka yang oleh negara diberi kewenangan untuk menangani ini,” kata Ketua Komisi I DPRD Lampung Yozi Rizal.
“Menunjukkan kepada rakyat seolah-olah bekerja, padahal tidak. Sekarang saya tanya merasakan tidak hasil kerjanya? Kita harus jawab jujur,” tegas Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Lampung
Anggota DPRD Provinsi Lampung dua periode ini menegaskan bahwa semestinya dari awal pemerintah pusat bisa tegas dalam melakukan lockdown.
“Kalau dalam regulasinya tidak ada, maka karantina wilayah.Tinggal hitung, rakyat Indonesia yang layak untuk menjadi perhatian negara, berikan subsidi dalam hitungan bulan biar mereka gak kepikiran sandang pangan,” ujar dia.
“Kenapa tidak dikarantina, negara saat itu masih ada uang walaupun berhutang, orang masih percaya kepada pemerintah,” ucap dia.
“Kalau kita melakukan karantina, saya kira negara bisa campaign. Karena berhutang akan kesulitan pada hari ini. Karena sudah ribuan uang habis gak jelas,” ucap dia.
Ia mengimbau masyarakat tidak lagi mengandalkan peran serta pemerintah untuk mengatasi persoalan ini.
“Saya mengimbau agar rakyat jangan berfikir untuk mengandalkan negara. Bagaimana caranya membangkitkan lagi jiwa kebersamaan, mempertajam kemanusiaan secara mandiri untuk meringankan beban sesama,” ungkap dia.
Saya sudah tidak mampu untuk berkata-kata lagi pada rezim ini, karena rasanya percuma. Kalau kita mengkritisi, nanti malah dibully oleh buzzer dan influenzer,” pungkas Yozi Rizal.
Komentar