Garuda Bhayangkara untuk misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah konflik Afrika Tengah memperkuat latihan dalam hal soliditas, kebersamaan dalam hal kerjasama team, membangun kepercayaan dan loyalitas antara bawahan kepada atasan (Pimpinan).
Disaksikan langsung oleh Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional (Karomisinter Divhubinter) Polri Brigjen Pol Krishna Murti yang didampingi Kabagdamkeman Kombes Pol Oktavianus Marthin bersama Anggotanya, Team FPU 3 MINUSCA (United Nation Mission Integrated Multidimensional Stabilization in Central African Republic) yang berjumlah 152 Anggota Polri dari berbagai wilayah dan satuan tugas membuat jembatan panjang untuk dilalui pemimpinnya menuju titik pengambilan Bendera Merah Putih.
Dalam kegiatan ini, Brigjen Pol Krishna Murti turun langsung memberikan intruksi atau arahannya kepada Personel FPU 3 dalam merakit jembatan dengan menggunakan drum, bamboo, papan dan juga tali tambang. Bahkan Krishna Murti sampai turun langsung basah-basahan ke lautan yang berada di Tegal Mas Teluk Lampung, Sumatera lokasi pembaretan FPU 3 MINUSCA.
“Perhatikan pembuatan jembatannya, jangan sampai gagal. Kalau gagal Anda akan ulang Kembali. Danru (Komandan Regu) tolong diperhatikan anggotanya. Kerjasama team disini sesuai arahan Danru. Anda mengarahkan saja dan anggota Anda yang melakukan kegiatan. Saya ingin misi ini (Membuat Jembatan) untuk pimpinan Anda berhasil,” tegas Krshna Murti saat memberikan arahan ke Personel FPU 3 MINUSCA, Rabu (25/8/2021).
Disampaikan Oktavianus Marthin, seperti yang disampaikan Karomisinter Divhubinter, membangun kepercayaan sesama team dan juga antara bawahan ke atasan serta sebaliknya sangat penting dalam Misi Perdamaian ini. Mereka harus membangun saling kepercayaan karena situasi di lapangan (Wilayah Konflik) harus siap dihadapi dalam kondisi apapun juga. Dan terpenting harus patuh pada pimpinannya.
“Iya, kegiatan hari ini Kerjasama team yang sangat penting dalam membangun kepercayaan bawahan kepada pimpinannya. Mereka harus solid. Keputusan pimpinan penting dan tidak boleh blunder dalam situasi dan kondisi apapun juga. Karena itu, membuat jembatan untuk pimpinan ini merupakan bagian dar membangun kepercayaan itu sendiri,” kata Oktavianus Marthin.
“Karena itulah, Danru harus mampu memberikan arahan timnya yang disini kita tutup matanya dalam membuat jembatan. Mereka hanya mendengar intruksi Danru dalam hal ini pimpinan mereka. Itulah makanya, kepemimpinan harus bisa berikan arahan yang tepat kepada anggotanya. Pengetahuan dan bimbingan yang jelas kepada bawahannya. Pimpinan harus memberi petunjuk yang dimengerti bawahannya. Tugas pembuatan rakit atau jembatan mencapai bendera agar tercapai optimal dan maksimal adalah target dalam misi ini,” sambung Oktavianus Marthin.
Dalam kegiatan ini, Personel FPU 3 MINUSCA banyak mendapatkan pengalaman yang begitu besar tentang membangun kepercayaan. Dengan mata tertutup, mereka hanya mendengar arahan dari komandan regunya dalam membuat jembatan sepanjang kurang lebih 100 meter di lautan untuk sampai tujuan. Dan mereka berhasil membuktikannya, pemimpin mereka sukses mencapai tujuan dengan menganggkat Bendera Merah Putih yang berada di lautan.
Komentar