Kota Metro–Nasib Mistiah (59 thn) warga Dusun II, Desa Sukadamai, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan terbilang miris.
Kedua Mata Mistiah (59 thn), mengalami efek samping akibat keteledoran apoteker Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sukadamai yang diduga salah memberi obat.
Kejadian fatal itu bermula pada Minggu (05/09/21). Pada saat itu, Mistiah (59 thn) merasakan kedua mata mengalami pandangan kabur. Karena mengeluh ibu tiga anak ini, lalu menceritakan hal ini ke anaknya, Bambang (29 thn).
“Ya, awalnya ibu saya merasa sakit mata lalu berobat ke Puskesmas Sukadamai didampingi sama adik pada Senin, (06/09/21). Setelah selesai diperiksa oleh petugas medis. Ibu saya diarahkan untuk mengambil obat di apotik Puskesmas Sukadamai itu,” kata Bambang saat konferensi di Kantor Sekretariat AWPI DPC Metro, Senin, (13/09/21).
Bambang menjelaskan, Kemudian ibu saya diberi obat tetes dan dua obat tablet berbentuk pil. Sesampai dirumah ibu meneteskan obat yang diberi oleh Puskesmas Sukadamai.
“Tak menyangka, bukan rasa nyaman yang dirasakan. Akan tetapi, matanya justru menjadi pedih dan merasa kesakitan yang sangat luar biasa. Saya menduga mungkin itu reaksi obat dari puskesmas,” ungkapnya.
Kemudian pada malam hari nya,
“Saya diminta oleh ibu untuk meneteskan lagi obatnya. Dan, setelah di teteskan merasakan sakit yang lebih parah dari pada pagi harinya sampai memerah bagian matanya” terangnya.
Bambang merasa curiga akhirnya mencoba untuk mengecek keterangan obat yang ada di kemasan.
“Namun saat dilihat tulisan yang tertera tertutup oleh tinta spidol. Dirinya sontak kaget karena ternyata keterangan obat itu merupakan obat tetes telinga,” sontaknya.
Bambang berharap, Untuk meminta pertanggung jawab sepenuhnya kepada ibunya yang telah mengalami keteledoran apoteker Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sukadamai.
“Meskipun, sebelumnya sudah diantar oleh pihak Puskemas Sukadami ke Rumah Sakit Muhammadiyah Metro pada hari rabu lalu,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua AWPI DPC Kota Metro Verry Sudarto mengatakan bahwa, Mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap organisasi AWPI. Atas keluhan masyarakat adanya dugaan keteledoran apoteker Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sukadamai yang diduga salah memberi obat.
“Kami akan segera tindak lanjuti atas pengaduan bambang selaku pihak keluarga. Dalam waktu dekat kami turunkan Tim ke Puskesmas setempat untuk mengecek fakta yang sebenarnya dilapangan,” tutur Verry. (Tim /rahmat).
Komentar