Kulonprogo, Analisis.co.id – 14 desa wisata di Kabupaten Kulonprogo mengikuti gelar potensi desa wisata yang digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) setempat.
Gelar potensi desa wisata difokuskan melalui lomba simulasi penerapan protokol kesehatan (prokes) dan Cleanliness (kebersihan), health (kesehatan) safety (keamanan) dan environment (ramah lingkungan) atau sering disingkat CHSE.
“Saat ini sudah ada 8 desa wisata yang ikut gelar potensi desa wisata. Sehingga menyisakan 6 desa wisata yang belum,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Joko Mursito, Selasa (28/9/21).
Dikatakannya, gelar potensi desa wisata digelar untuk memfasilitasi pengelola desa wisata agar bersiap bila sewaktu-waktu dibuka lagi.
Dalam kegiatan itu, Dinas Pariwisata melibatkan 6 juri di antaranya dari gabungan industri pariwisata Indonesia (GIPI), asosiasi, praktisi, akademisi, influencer dan traveler.
Juri-juri tersebut diperlakukan layaknya wisatawan. Gelar potensi desa wisata dilaksanakan setiap weekend dan masing-masing desa diberikan waktu selama 24 jam.
Mereka harus mampu menyediakan menu-menu istimewa dari paket wisata yang akan disediakan.
Oleh sebab itu, setiap desa wisata mendapatkan subsidi Rp 30 juta.
Nantinya dalam lomba gelar potensi tersebut akan diambil 6 desa wisata terbaik.
Pemenang lomba gelar potensi desa wisata akan diberikan hadiah di puncak acara Asah Trampil Pariwisata yang digelar bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kabupaten Kulonprogo pada 15 Oktober 2021 mendatang. (Tuti)
Komentar