oleh

Alzier Soroti Lambatnya Pencairan Bonus Atlet PON

Bandarlampung- Tokoh masyarakat yang juga politisi senior Lampung, M. Alzier Dianis Thabrani (ADT) menilai lambatnya pencairan bonus Atlet berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, sedikit banyak dipicu oleh bergulirnya kasus dana hibah KONI.

Alzier sendiri mengaku kaget saat atlet senam Lampung Sutjiati melampiaskan kekecewaannya di podcast Dedi Corbuzier, jika ia dan atlet peraih medali belum juga mendapatkan bonus, atas raihan prestasi di PON Papua kemarin. Padahal sudah berlangsung 9 bulan lalu.

“Astaghfirullah, bonus atlet gak dibayar? Kerja KONI Lampung ini ngapain aja? Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Disporanya ke mana? Hal ini tentu akan merusak citra Lampung di dunia olahraga”.

“Kalau gak bisa bayar jangan banyak omong. Kalau gak ngerti bidang tugas saya sarankan mundur. Berat bos jadi pemimpin,”ujar Alzier saat dikonfirmasi, Minggu (17/04/2022).

Molornya pembayaran bonus atlet yang dijanjikan Pemprov dan KONI ini, Alzier menduga ada kaitannya dengan persoalan dana hibah KONI yang bermasalah. Bukan soal usul mengusul. Alzier juga menilai pernyataan Pemprov melalui Sekdaprov Fahrizal lagi-lagi ngawur.

Di sisi lain, atas keterlambatan itu, Pemprov Lampung buka suara. Melalui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Fahrizal Darminto mengatakan bonus tersebut sudah dianggarkan di APBD.

“Telah dialokasikan anggaran untuk dana hibah KONI yang penggunaannya antara lain untuk bonus atlet,” kata Fahrizal Darminto, Jumat (15/4/2022) lalu.

Namun untuk mencairkannya, kata Fahrizal, harus melalui usulan KONI. “KONI baru beberapa hari yang lalu mengajukan pencairan dana hibah dimaksud. Sekarang sedang kita proses administrasinya. Insya Allah dalam beberapa hari ini selesai,” kata Fahrizal.

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, Descatama Paksi Moeda, mengatakan pihaknya baru menerima permintaan bonus itu dari KONI Lampung pada 7 April 2022.

Baca Juga:  Kabupaten Lampung Utara Era Zainal Abidin: Budaya Fee Proyek 20 Persen Juga Terjadi Kata Ketua Gapeksindo

“Sesuai mekanisme yang ada, Pemprov hanya memproses dana hibah yang diajukan KONI,”pungkasnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed