Kota Metro– Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi narasumber kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Kota Metro, Jum’at, 10 Juni 2022.
Anies Baswedan tiba di Kota Metro pada pukul 10.00 Wib pagi menggunakan Helikopter dari Ibu Kota Jakarta menuju Stadion Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, sebelum kemudian menggunakan Mobil Alphard ke Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Metro.
Anies Baswedan sempat mendapatkan teriakan dukungan maju sebagai Presiden di Pilpres 2024 dari sejumlah peserta kuliah umum di Universitas Muhammadiyah (UM) Metro. Rektor UM Metro menganggap hal itu hanya spontanitas audience.
Jazim Ahmad selaku Rektor UM Metro mengatakan, kedatangan Anies Baswedan ke UM Metro, murni hanya sebatas menjadi narasumber dalam kuliah umum yang mengangkat tema “Profetik Profesional Yang Memiliki Daya Saing di Era 5.0.
Menurutnya tidak adanya unsur politik dalam kegiatan tersebut. Lantaran Ia telah membaca situasi dan kondisi serta tidak menginginkan kegiatan yang seharusnya terkait keilmuan dicampuri dengan kegiatan politik.
“Sebelumnya saya juga membaca, jangan-jangan nanti saya dipolitisir. Agar tidak menyinggung masalah politik makanya saya pagari dengan tema yang terpampang di atas sana,” ucap Jazim kepada wartawan.
Berdasarkan pantauan Analisis.co.id, bahwa jelang penghujung acara penyampaian kuliah umum, Anies Baswedan mengatakan, bahwa tugasnya sebagai pemimpin DKI Jakarta itu akan segera usai dan lebih memilih santai serta menjalankan apapun yang terjadi pasca ia menuntaskan tugasnya.
“Sebentar lagi selesai, amanah yang dititipkan kami lima bulan lagi akan tuntas di kantor Gubernur, habis itu kita santai, melihat lagi nanti berikutnya apa, mohon doanya agar amanah satu persatu,” ungkap Anies.
Sontak, para audiens melontarkan teriakan-teriakan yang mendukung Anies maju saat kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2024.
“Presiden.. Presiden… Pilpres… jadi Presiden 2024,” terikaan peserta kuliah umum.
Hal tersebut juga diakui oleh Jazim Ahmad yang juga sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut. Ia sampaikan bahwa itu merupakan ucapan spontan dari audience yang tidak mampu dibendung.
“Kalaupun ada orang yang teriak-teriak itu kan urusan dia, kami murni kuliah umum. Tadi kan materinya juga hanya seputar tema itu dan luar biasa. Tapi reaksi pengunjung yang spontanitas saya sebagai tuan rumah tidak bisa mengendalikan, untuk ngatur orang foto aja sudah susah apalagi omongannya,” tandasnya.(rahmat)
Komentar