oleh

Indonesia Emas 2045 : Peranan HMI Dalam Peningkatan SDM

-Opini-546 views

Opini

Oleh

Zaki pratama
Mahasiswa Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Djamil Djambek Sumatera Barat.

Istilah Indonesia emas 2045 adalah Momentum 100 tahun kemerdekaan indonesia bertepatan tahun (1945-2045). Yang dimana akan memasuki kualitas Sumber daya manusia (SDM) indonesia berada pada puncaknya. Indonesia akan diisi oleh kekuatan sumber daya manusia (SDM) usia produktif.

Berdasarkan buku Bacground Study Visi Indonesia 2045 yang mendata pembangunan Nasional/Bappenas proyeksi pertumbuhan penduduk indonesia mencapai 319 juta juta jiwa. Sehingga wujud visi negara indonesia adalah bagaimana upaya membangun generasi emas yang nantinya sebagai generasi pembaharu dalam kemajuan sosial teknologi indonesia (5.0).

Menurut Kopuew, generasi emas ada beberapa pengertian. Pertama, generasi emas adalah bagaimana keadaan kondisi generasi indonesia ketika berusia 100 tahun merdeka. dan kedua, penjabaran “Emas” sebagai bangsa yang besar dengan modalitas yang laur biasa baik SDM, SDA, Sumber daya kultural, maupun sumber daya lainnya. Yang artinya kesimpulan bahwa sudah saatnya dikelola dalam pemanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Saat ini kita sudah memasuki era 5.0 dengan percapatan dunia digital yang semakin menuntut banyak dalam perubahan dan penyesuai dalam segala bidang. Termasuk mencetak kualitas SDM tidak hanya cerdas keilmuan tetapi juga melek dalam digital. Produktifitas dan budaya berlajar yang tinggi serta berakhlakul karimah adalah ciri khas paradigma yang sudah tertanam didalam lingkungan kader HMI. Tradisi intelektual dan upaya dalam melakukan perbaikan yang berkelanjutan demi kepentingan umat dan bangsa.

Sedikit historis mengenai organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). HMI merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan tertua yang ada di Indonesia. HMI lahir di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947. Dilihat dari kelahiran HMI dengan kemerdekaan Tentu sudah tidak diragukan lagi perjuangan serta dinamika perjalanan kader HMI dalam cita cita negara kesatuan republik indonesia.

Baca Juga:  Mengawal Pilkada Serentak Lampung 2024

Organisasi HMI yang sudah cukup lama ini tentu saja HMI memiliki sistem perkaderan yang tersistematis dan berkelanjutan. Dengan ini HMI merupakan organisasi kemahasiswaan Islam yang bergerak dalam ranah perjuangan Islam dan Indonesia. Namun apakah HMI Mampu berperan dalam peningkatan Kualitas SDM Indonesia dalam menyambut Indonesia Emas 2045?

Didalam perjalanan dan perjuangan HMI masih terkendala didalam kekacauan organisasi (dis-organized). Seperti pemahaman organisasi sebagai alat keuntungan pribadi, literasi digital yang kurang, sindrome power, kurangnya kesadaran dan wadah pemberdayaan kualitas SDM dalam pengembangan dan pemberdayaan potensi sebagai implikasi konstruk problematika sosial.

Seharusnya, Prinsip budaya organisasi HMI dan nilai cita HMI, harus melakukan transformasi yang inovatif serta perbaikan-perbaikan atas perubahan perubahan yang terjadi di era disrupsi, ini merupakan upaya HMI dan Kader dalam perjuangan kearah yang lebih baik secara terus menerus,berkelanjutan, contineus improvement dan sustainable.

Seharusnya, HMI Patut bersyukur bahwa dalam perkembangan bangsa indonesia dikarunia oleh kualitas SDM yang masih sadar akan potensi sumber daya manusia (SDM) berupa populasi yang Produktif. Dalam skala keorganisasian Kader HMI (SDM) yang produktif dan masih teguh dalam perjuangan keumatan dan kebangsaan. Mestinya, HMI berkesempatan untuk ikut ambil dalam peluang bonus demografis (Demografic Devidend) yang sangat mungkin untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan khitah perjuangan HMI dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridho oleh Allah SWT.

Namun sebaliknya, bukan mustahil kesempatan generasi Emas tersebut juga akan menjadi bencana demografi manakala HMI tidak dapat menggarap dan mengelola dengan baik dan optimal. Yang pada akhirnya, kunci kemajuan bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas SDM nya. Kader HMI diharapkan untuk senantiasa belajar meningkatan kemampuan diri untuk bisa menghadapi dan mencari solusi atas tantangan bersaing pada skala nasional dan global di era 5.0.

Baca Juga:  Dosen “HOTS” di Era Kurikulum Merdeka Belajar

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed