oleh

Guru SLB di Metro Berharap Pemkot Sediakan Akses Pelatihan Juru Bahasa Isyarat

-Metro-465 views

 

Kota Metro– Tenaga Pendidik atau Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Metro, Rusnaili berharap Pemerintah Kota Metro dapat memfasilitasi Pelatihan Juru Bahasa Isyarat (JBI) bagi penyandang disabilitas di Bumi Sai Wawai.

Hal itu disampaikan Rusnaili salah satu guru SLB Negeri Metro saat sesi tanya jawab pada Kegiatan Bakti Sosial AWPI Untuk Negeri di Destinasi Wisata Amor, Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, pada Senin (13/03/2023).

Menurutnya, Selama ini pihaknya merasa kesulitan saat diminta oleh instansi/lembaga untuk menjadi juru bahasa isyarat pada kegiatan seremonial. Hal itu dikarenakan terkendala harus memiliki sertifikasi profesi juru bahasa isyarat yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo).

“Jadi, Juru Bahasa Isyarat ini terdapat dua macam diantaranya Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO),” ucapnya.

“Nah, yang kita pakai saat mengajar itu bagi anak berkebutuhan khusus (Disabilitas) menggunakan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI). Namun, yang sering dipakai diluar sana menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) hal itu yang menjadi salah satu kendala kami saat diminta menjadi fasilitator pada kegiatan suatu acara,” ungkapnya.

Ia berharap, Pemerintah Kota Metro dapat menyediakan akses Pelatihan Juru Bahasa Isyarat bagi tenaga pendidikan di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (Disabilitas).

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Metro Suwandi menyampaikan, terkait disabilitas menjadi kewajiban pemerintah untuk penanganannya.

“Penanganan ini bukan hanya satu dinas saja. Tetapi lintas sektoral juga, tentunya kami sesuaikan dan akan kami koordinasi. Karena, Metro ini kota inklusif yang sudah dicanangkan tahun 2012. Artinya di seluruh satuan pendidikan harus mengakomodir anak-anak yang berkebutuhan khusus itu,” ujarnya.

Baca Juga:  Sejak 2021, Dinkes Metro Obati Penderita Penyakit CTEV Uwais Al Qarni

“Jadi bukan hanya anak normal saja yang diakomodir, tetapi anak berkebutuhan khusus harus diakomodir juga khususnya di tingkat SD dan SMP,” pungkasnya.(Rahmat).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed