oleh

Lapas Narkotika Bandarlampung Komitmen Siapkan Warga Binaan Mandiri, Produktif dan Terampil

Bandarlampung — Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung terus berkomitmen meningkatkan program pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan melalui pembinaan kemandirian dan kepribadian. Kalapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Porman Siregar mengungkapkan berbagai kegiatan kemandirian telah dilakukan dan berjalan dengan baik.

 

“Kegiatan kemandirian ini sebagai bekal warga binaan, sehingga mereka memiliki kemampuan dan bisa menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dan berguna bagi individu maupun lingkungannya ketika bebas nanti,”tuturnya, Jumat (12/05) .

Kegiatan Kemandirian dilakukan guna mendorong warga binaan agar tetap produktif mengasah kemampuannya sehingga dapat merubah perilaku kearah yang positif. “Setiap harinya kami terus mendorong warga binaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dan pelatihan sehingga warga binaan bisa tetap produktif meningkatkan skill nya,”jelasnya.

 

Adapun kegiatan-kegiatan kemandirian yang telah dilakukan oleh warga binaan ialah Kegiatan Kemandirian Menjahit, Pembuatan Roti dan Kue, Perbengkelan, Barbershop, Kerajinan Tangan, Pengelasan Listrik, Pertanian, hingga Perikanan.

“Kami terus memberikan motivasi kepada warga binaan untuk terus semangat berkarya dan mengasah kemampuannya sehingga bisa menjadikan bekal kemandirian ketika bebas nanti dan berguna bagi masyarakat,” ungkap Kalapas.

 

Selain kegiatan kemandirian, Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung juga terus meningkatkan pembinaan kepribadian dalam hal kerohanian salah satunya yakni pengajian rutin. “Setiap kamis malam dan hari jumat saya mengajak kepada warga binaan ini untuk melakukan yasinan dan mengaji bersama di masjid. Program ini secara konsisten kami lakukan agar warga binaan dapat meningkatkan keimanan dan ketagwaan,” beber Kalapas.

 

Kegiatan pengajian ini juga mengundang rahaniawan atau penceramah dari luar yang memberikan bekal dan penguatan kerohanian kepada warga binaan untuk menjalankan program-program pembinaan dengan baik. “Kita bisa melihat bagaimana warga binaan ini dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dapat diterima di masyarakat setelah bebas nanti,”jelasnya.

Baca Juga:  Polda Lampung Selidik Selisih Harga Tiket Pemudik

 

Tidak hanya itu, bekerjasama dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyyah Al-Oirom pada bulan Ramadhan 1444 H ini sejumlah 180 warga binaan telah menjalankan program N pesantren kilat berupa pelatihan Fardhu Kifayah, Penkhotbah dan Penceramah. “ “Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketagwaan warga binaan pemasyarakatan sehingga bermanfaat bagi khalayak,”tambahnya.

 

Bagi warga binaan yang beragama Nasrani, Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung juga telah melakukan pelatihan Khotbah Penginjilan dengan bekerjasama berbagai stakeholder salah satunya Prison Fellowship Indonesia Wilayah I Sumatera.

 

“Kita berharap Kerjasama Lapas Narkotika Bandar Lampung dengan Prison Fellowship Indonesia Wilayah I Sumatera guna melakukan bimbingan dan penanaman nilai nilai positif dan juga Warga Binaan dapat mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan mereka sehari-hari,” tuturnya.

 

Diketahui, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung juga telah membentuk dan menyusun keanggotaan pengurus majelis pebimbing gugus depan gerakan pramuka pangkalan. “Total pengurus 11 orang yang terdiri dari pejabat dan staf Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung,” tambahnya

 

“Kita semua berharap dengan kegiatan pramuka di Lembaga permasyarakatan dapat menjadi inspirasi, menumbuhkan kepercayaan diri dan memberikan kecakapan serta semangat kepada warga binaan,”

 

Pada tahun 2023 ini juga Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung melaksanakan rehabilitasi social dengan melibatkan berbagai stakeholder diantaranya BNN Provinsi Lampung, BNN Kabupaten Lampung Selatan, Wisma Ataraxis dan instansi lainnya.

 

“Untuk tahun anggaran 2023 kita mendapatkan rehabilitasi 180 orang dan akan dilakukan dalam dua tahapan, dari bulan januari-juni berjumlah 100 orang lalu dibulan juli tahap kedua sebanyak 80 orang,”ujar Kalapas.

 

Selanjutnya, jika terdapat warga binaan yang tidak mengikuti program dengan baik serta tidak mematuhi peraturan yang berlaku, pihak Lapas akan melakukan tindakan tegas. “Kami berkomitmen terus meningkatkan kegiatan-kegiatan positif bagi warga binaan. Jika ada warga binaan yang tidak patuh dan masih melakukan pelanggaran dan hal-hal negatif kami akan melakukan tindakan secara tegas,” tegas Kalapas.

Baca Juga:  Damar Prihatin SMP I Lamban Sikapi Pencabulan

 

Kalapas juga menegaskan telah memenuhi hak-hak warga binaan dan mengimbau agar warga binaan tetap melaksanakan kewajibannya untuk mengikuti peraturan dan kegiatan pembinaan yang ada di Lapas.

 

“Saya tekankan warga binaan agar mengikuti program pembinaan baik itu pembinaan kerohanian maupun pembinaan kemandirian. Karena hak tersebut merupakan salah satu syarat untuk terpenuhinya hak-hak seperti pembebasan bersyarat, remisi dan program integrasi,” tuturnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed