oleh

Rektor Unila Bidik Dosen Main Mata

Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Lusmeilia Afriani berjanji akan mencari tahu oknum dosen yang diduga melakukan main mata dengan panitia lelang dalam proyek Perencanaan Penataan Ruang-Bangunan Gedung 4,5,6 RSPTM Unila senilai Rp.691juta.

“ Kalau masalah ini saya tidak tahu, sepertinya tidak ada. Tapi nanti saya akan mencari tahu,”jelas Rektor yang akrab disapa Prof Lusi saat dikonfirimasi melalui pesan singkat, Senin (23/10/2023).

Prof Lusi juga mengklaim jika proses lelang sudah sesuai sesuai dengan prosedur.

“Proses lelang berjalan sesuai dengan prosedur dan semua bisa ikut lelang,”singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Oknum Dosen di Universitas Lampung (Unila) diduga Main mata dengan Panitia Lelang dalam Proyek Perencanaan Penataan Ruang-Bangunan Gedung 4,5,6 RSPTM Unila senilai Rp.691juta.

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Lampung Rudi Antoni menerangkan, jika sejak awal digelarnya lelang pada tender yang bernilai ratusan juta di Unila itu, dirinya menduga adanya main antara dosen dengan panitia lelang .

“Sejak awal, banyak kejanggalannya, Indikasi diarahkannya hanya kepada satu peserta lelang dari syarat dan nilai proyeknya, “kata Rudi, Senin (23/10).

Menurutnya, kejanggalan pada nilai proyek tersebut terlihat dari beberapa point diantaranya nilai kontrak lebih besar dari pagu .

“Ada beberapa point’ kejanggalan yakni, Tenaga ahli arsitektur utama, Nilai kontrak lebih besar dari PAGU, Saat verifikasi faktual, tenaga ahli diduga tak hadir,” ucapnya
Selain itu, sambung dia, bahwa tender proyek ini seharusnya tidak diperlukannya tenaga ahli, dikarenakan hanya penataan ruang dalam universitas itu .

“Proyek ini hanya reviuw desain atau penataan ruang, bukan merupakan perencanaan awal suatu pembangunan gedung sampai perlunya tenaga ahli arsitektur utama sehingga terjadi nilai kontraknya tambah besar,” katanya.

Baca Juga:  Jika Izin Angel Wings Tetap Keluar, Humanika Ancam Demo

Menurut Acil, panggilannya, nilai proyeknya lebih besar dari PAGU awal proyek Rp.600 juta menjadi Rp691.720.000 pada penetapan pemenang harga penawaran kontraknya.
“Dengar-dengar ada dosen FT bermain dengan Panitia Lelang,” pungkasnya

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed