oleh

Wabup Mesum Dari Utara (Bagian Ketiga)

-Din Bacut-1,830 views

Akibat namanya berada dalam daftar pelanggan tetap PSK online melalui jasa Menut Mucikari, Arbuyan Mangkuwanito dibuat cukup repot dan menguras energy serta juga uang pastinya.

 

Selain memberikan kompensasi terhadap Menut sebesar Rp 250 juta, sang Wabup juga harus menyelesaikan urusan di pihak berwajib agar tidak lagi dipanggil sebagai saksi, karena surat panggilan yang terlanjur beredar di kalangan jurnalis Provinsi Lontong dan Kabupaten Lontong Utara.

 

“Surat itu sudah beredar kemana-mana, dan Arbuyan dikabarkan harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk mengamankan namanya agar tidak dipanggil sebagai saksi,”tutur Din Bacut di kedai Dek Yanti.

 

Penyidik yang terhitung masih kerabat karena berasal dari daerah yang sama yakni Kabupaten Lontong Utara menjadi pintu masuk Arbuyan melakukan lobi agar kasus itu tidak berlanjut.

 

“Maksud kamu Din, si Arbuyan juga nyogok penyidik karena kenal dan satu kampung dengan petugasnya,? sergah Mang Bodeng.

 

“Wah biasa aja Mang nanya nya laju tekanjat saya. Kuat dugaan Arbuyan menyuap pihak penyidik, buktinya saja kasus itu dingin sedingin es kulkul di kulkas Dek Yanti ,”jawab Din bacut.

 

Yang menjadi pertanyaannya darimana sumber dana itu,sambung Din Bacut.

 

Apakah dari kantung pribadi atau Arbuyan memberikan perintah kepada anak buahnya si Bayu Bintoro Sekretaris di Dinas yang mengurus asset dan keuangan Pemda Lontong Utara.

 

Maklum, di kalangan pegawai di Pemda Lontong Utara, Bayu Bintoro dikenal sangat dekat dengan Arbuyan bahkan bisa dikatakan si Bayu adalah mesin pencari uang bagi Arbuyan. Bisa juga dikatakan tuyulnya Wakil Bupati.

 

“Yang saya dengar, Bayu Bintoro ini digadang-gadang akan menggantikan Nekel Sirabih yang sebentar lagi memasuki masa pensiun,pastinya Bayu dengan senang hati membantu Arbuyan karena dijanjikan jadi Kadis di dinas itu,”timpal Wandi Boneng.

Baca Juga:  Pendekar Syair Bernanah

 

“Jangan-jangan menggunakan uang Pemda untuk menyogok Mucikari Menut dan pihak penyidik dan media,”balas Hasan Jebew.

 

“Dugaannya seperti itu, kalau informasi dari orang dalam, uang-uang yang diberikan kepada Mucikari dan penyidik, uang dari hasil Bayu berkeliling meminta uang ke dinas-dinas dengan mengatasnamakan perintah wakil Bupati,”beber Din Bacut.

 

Bukan hanya Menut Mucikari dan Penyidik yang disuap oleh Arbuyan, sejumlah media yang memberitakan juga diamankan oleh orang-orang Wakil Bupati.

Kepala Bagian Hukum Pemda Lontong Utara, Wawan Karyawan menjadi salah satu tokoh yang berperan mengamankan media, selain itu ada juga tenaga ahli Wabup kawan akrab dari orang tua Arbuyan, Enal Didin Mangkusebay yang juga mantan ketua partai di kabupaten Perisai Barat yakni Coking Gandapura.

“Coking dan Kabag Hukum disebut sebagai orang-orang yang bertugas mengamankan media. Ada yang diselesaikan lewat Wawan ada juga yang melalui Coking. Salah satu wartawan senior pernah bercerita jika diberikan uang puluhan juta oleh Coking di salah satu Hotel di Kota Bandar Ngapung. Pemberian uang itu terkait pemberitaan soal Arbuyan yang masuk dalam daftar saksi pelanggan PSK online melalui mucikari si Menut,”tutur Din bacut.

“Kabarnya juga ada Anggota Dewan ya Din yang menjadi penghubung Wabup dalam mencari uang, nah si anggota dewan saat ini tengah bermasalah karena diduga ikut berperan dalam masalah pemerasan di kasus Adulroman di dinas Pemdes,”Tanya Asep Kondor.

Soal lingkaran Wabup Arbuyan sambung Din Bacut, Bukan hanya Kabag Hukum dan Asisten dua Mamad Salamsyah serta Bayu Bintoro, memang ada anggota dewan yang sudah tiga periode menjabat yakni si Gumpur Loksono yang aktif sebagai penghubung Wabup dalam urusan uang ke dinas-dinas.

Baca Juga:  Yusriwan Pelor, Legislator Tukang Molor

 

‘Gumpur Loksono juga berperan penting di lingkaran Arbuyan, tapi Dia tidak dimintai bantuan dalam kasus Prostitusi online.”Balas Din bacut.

Jadi orang-orang yang ada dilingkaran Arbuyan, merupakan orang-orang dekat Ayahnya si Arbuyan , Enal Didin Mangkusebay, ”timpal Dek Yanti.

 

“itu pasti, Enal Didin Mangkusebay kan mantan Bupati Lontong Utara dan Ayah dari Arbuyan, tentunya sangat berpengaruh dalam setiap kebijakan Arbuyan. Beberapa pejabatpun merupakan titipan dari Enal Didin.” Kata Din Bacut.

Ada yang menarik Din, timpal Beni Markesot. Selain kebutuhan untuk menutupi masalah yang mendera pribadi Wabup, sudah menjadi rahasia umum bahwa penyusunan Anggaran belanja baik murni ataupun di perubahan tahun anggaran 2024 lebih mengutamakan kepentingan pencalonan Wabup untuk maju di kontestasi tahun depan.

“Semua itu dapat dilihat dinas  mana saja yang mendapat perhatian tambahan serta pemangkasan. Tentu saja yang ditambah lebih berpeluang menguntungkan dan yang dipangkas sudah pasti dinas itu kurang menguntungkan Wabup,’urai Beni Markesot.

“Membacanya sederhana, Dinas mana yang kerjanya berbau bantuan langsung ke masyarakat, misal bedah rumah, bantuan sembako dan berbagai jenis bantuan lainnya ditambah lagi Dinas mana yang lebih banyak peluang menghasilkan cash back atau penyediaan jasa yang sifatnya tidak berwujud barang.”

“Bisa jadi semua bentuk dukungan itu juga untuk membantu pencalonan Enal Didin Mangkusebay menjadi senator di pusat. Kan ayahnya wabup lagi gencar juga nyalon jadi anggota dewan pusat.Kalau begini urusannya makin nambah gak bener kabupaten Lontong Utara dibuatnya,”tandas Din Bacut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed