oleh

Abrakadabra, BPJS Mendadak Pindah Antar Kota

-Daerah-242 views

 

Kabar ini layak menjadikan semua warga pemilik kartu berobat gratis BPJS untuk mengecek ke tempat biasa mengecek kesehatannya.

Mengapa? Karena ada peristiwa aneh tapi nyata yang dialami 12 warga Kabupaten Pesawaran. Tanpa sepengetahuan -apalagi persetujuan-, tempat berobat mereka selama ini alias fasilitas kesehatannya, mendadak pindah begitu saja. Bahkan hingga lintas kota atau antar kabupaten.

Itulah yang dialami Sutarmi. Warga Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, itu berencana membawa anaknya yang tengah sakit untuk menjalani pemeriksaan di Klinik Ridho Husada, Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, sebagaimana biasanya dan sesuai alamat fasilitas kesehatan (faskes) BPJS yang dimilikinya, Sabtu (11/11/2023) lalu.

Namun, betapa terkejutnya dia, saat mendaftarkan anaknya untuk berobat, ternyata ditolak petugas klinik.
Penyebabnya? Ternyata, faskes Sutarmi melalui BPJS telah berpindah alamat. Bukan lagi di Klinik Ridho Husada, Bagelen, Gedongtataan, Pesawaran, sebagaimana selama ini, melainkan tercatat di Klinik Yulita Medical yang berada di Jln. Pendidikan, RT.13/RW.04, Desa Padangrejo, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah.
Adanya pemindahan lokasi tempat berobat atau faskes dari manfaat kartu BPJS lintas kabupaten ini, tentu saja membuat Sutarmi tidak habis pikir.

“Ini bener-bener aneh, tapi ya begitulah faktanya. Tanpa persetujuan dan sepengetahuan saya selaku pemegang kartu BPJS, tiba-tiba lokasi saya dan keluarga untuk mendapatkan faskes bisa pindah begitu saja. Bahkan sampai lintas kabupaten,” urai Sutarmi, Kamis (16/11/2023).
Menyadari urusan kesehatan sangat penting bagi keluarganya, Sutarmi pun meminta bantuan hukum kepada Febian Boby & Rekan yang beralamat di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Langkah Sutarmi meminta bantuan hukum untuk menelisik terjadinya perpindahan fasilitas kesehatan sebagai manfaat adanya kartu BPJS tersebut, tanpa dinyana justru membuka tabir peristiwa serupa yang dialami warga sekitar tempat domisilinya.
Warga yang mengalami nasib serupa dengan Sutarmi, jumlahnya mencapai 11 orang.
Sutarmi dan 11 orang korban perpindahan faskes siluman itu, tidak tinggal diam. Selain berharap pelakunya diusut oleh pihak berwenang, mereka juga bergerak untuk mendapatkan kepastian dengan mengembalikan tempat berobat sebagaimana semula.
“Sebagai orang awam, saya bingung dengan kejadian ini. Kok bisa-bisanya faskes BPJS kami pindah begitu saja dengan jarak yang sangat jauh. Bagaimana kami bisa cepat mendapat surat rujukan kalau dalam kondisi mendesak, wong jaraknya lintas kabupaten begini,” kata Sutarmi.
Dan untuk bisa mendapatkan faskes di tempat yang baru, yaitu Klinik Yulita Medical di Desa Padangrejo, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, Sutarmi beserta 11 warga lainnya harus terlebih dahulu mengkonfirmasi ke Kantor BPJS Cabang Metro yang ada di Jln. AH Nasution No 25, Yosodadi, Metro. Sebab dari kantor inilah semua urusan faskes BPJS se-Lampung Tengah dikendalikan.
Lalu apa kata pihak BPJS Cabang Metro terkait adanya 12 warga Pesawaran yang mendadak lokasi faskesnya dipindah tanpa sepengetahuan yang bersangkutan? Humasnya, Beni, menjanjikan akan segera mengusut kasus perpindahan faskes bagi pemilik kartu BPJS dari Pesawaran ke Lampung Tengah tersebut.
“Apabila pihak klinik diketahui melakukan kesalahan tersebut, kami berjanji akan menindak tegas dengan memutus kerja samanya dengan BPJS,” kata Beni, Kamis (16/11/2023) siang di kantor BPJS Cabang Metro.
Ia menghimbau kepada warga masyarakat, bila ada persoalan serupa dapat sesegera mungkin untuk menyampaikan kepada pihak BPJS agar segera ditindaklanjuti.
Beni menjelaskan, saat ini warga masyarakat bisa mendaftar di mobile JKN via app. Bila tahun lalu warga bisa merubah alamat sendiri, sekarang tidak bisa lagi.
“Saat ini jika ada warga ingin memperbaiki datanya, silahkan datang ke kantor BPJS terdekat,” ungkap Beni.
Berkat Sutarmi dan 11 warga lainnya mendatangi kantor BPJS Cabang Metro, Kamis (16/11/2023) siang, perpindahan siluman alamat faskes lintas kabupaten itu pun langsung tertangani.
“Kami telah memperbaiki data faskesnya dan sekarang juga sudah dapat digunakan seperti semula. Sudah sesuai alamat yang sebenarnya,” tambah Beni.

Baca Juga:  Alhamdulillah, Bupati Bantu Mbah Supinah

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed