Pengerjaan jembatan Candirejo-Muji Rahayu di Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah diduga tidak dikerjakan sesuai spesifikasi yang tercantum dalam RAB.
Pasalnya, pembangunan yang menghabiskan anggaran 2023 Rp. 10.390.992.000,00 melalui Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Kabupaten Lampung Tengah yang dikerjakan oleh rekanan CV. Putra Inti Pratama kini kondisinya sangat memprihatinkan padahal pekerjaan baru saja rampung Desember 2023 lalu.
Dari pantauan, pada dinding pondasi bagian Talud Penahan Tanah (TPT) terlihat sudah banyak yang retak, lantai pembatas jembatan Amblas hingga kedalaman 50cm.
Retaknya dinding pondasi TPT pada jembatan itu disinyalir dikarenakan paralon yang digunakan untuk pembuangan air resapan timbunan tanah itu berukuran kecil dan tidak berstandar SNI.
Terlihat paralon sudah banyak yang pecah dan rusak dikarenakan tidak kuat menahan beban batu pondasi TPT. Sehingga pembuangan air resapan timbunan tanah TPT tersumbat berakibat pecah dan retaknya dinding pondasi TPT.
Selain itu, retaknya pondasi TPT juga disinyalir akibat kurangnya penggunaan material semen pada pondasi TPT. Bahkan kurangnya pemadatan tanah pada bagian timbunan TPT sehingga lantai pembatasan jembatan Amblas.
Warga Desa sekitar yang biasa melewati jembatan tersebut mengatakan jembatan dengan anggaran Milyaran baru dua bulan selesai kondisinya sangat memprihatinkan.
“Timbunan TPT ini amblas mungkin kurang pemadatan hingga saat hujan turun tanahnya timbunan bergerak kebawah akibatnya amblas dan berlobang, ” ungkap Ade Sabtu 23/12/2023 lalu.
Warga juga mengeluhkan bagian jalan timbunan tanah diatas Talut Panahan Tanah (TPT) bagian kiri dan kanan jembatan tidak di pasang Rabat beton atau aspal tapi hanya pemadatan dengan menggunakan material Bes A.
“pemadatannya tidak rata dan bergelombang kalau hujan tergenang air. Karena tidak di pasang Rabat beton atau di Aspal, ” Keluhnya.
Sementara itu, salah satu pekerja yang tinggal di sekitar jembatan bernama ujang mengatakan bahwa dirinya sudah melaporkan kepada pihak pelaksana rekanan terkait amblasnya timbunan TPT di bagian pembatas jembatan.
“Saya sudah laporkan masalah amblasnya timbunan tanah TPT ini dan kata pelaksana hari ini mau di kirim batu Besh untuk menimbunnya, ” Tukasnya.
“Ya kata pemborongnya ini masih dalam perawatan, masih tanggung jawabnya, ” Imbuh Ujang.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, oknum pejabat pembuat komitmen diduga tidak memberikan deadline batas pengerjaan. Bahkan oleh oknum pejabat Dinas PU Bina Marga direkayasa diperlancar anggaran proyek tersebut diduga hingga 75 % termin pencairannya.
Sementara Wisnu selaku PPTK saat dimintai keterangan oleh tim, melalui telepon WhatsApp mengatakan, “Hubungi saja PPK pak Sukirno,” katanya singkat.
Komentar