oleh

Yuhadi Gelar Sosialisasi PIP-WK

Bandarlampung – Anggota DPRD Bandarlampung Yuhadi melaksanakan kegiatan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan di wilayah Jalan Agus Salim, Gang Mangga Dua, Kelapa Tiga, Rabu (24/1/2024).

Anggota DPRD Bandarlampung Yuhadi mengatakan, kegiatan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan tersebut merupakan kegiatan resmi DPRD Bandarlampung.

 

“Ini kegiatan resmi sebagai anggota DPRD Bandarlampung,” tegas Yuhadi.

Yuhadi mengatakan, nilai – nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini. Agar bisa meminimalisir atau mencegah hal – hal yang negatif.

Selain itu, Yuhadi mengimbau kepada warga agar menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar pada pemilu 2024.

“Gunakan hak pilih dengan baik dan benar. Tidak boleh golput. Pilih pemimpin dan wakil rakyat yang berintegritas,” ujarnya.

Narasumber kegiatan, Ansori mengatakan, pancasila mempererat dan memperekat sesama manusia.

“Kita boleh berteman dan bergaul dengan siapapun. Pilih wakil rakyat yang selalu hadir untuk rakyatnya. Lihat track recordnya,” kata Ansori.

Selain itu, ia mengatakan, pancasila menolak perbedaan, karena pancasila menginginkan satu kesatuan yang utuh.

“Bersatu sangat penting, agar tidak terpecah belah. Hati – hati dalam menggunakan media sosial. Berbeda pilihan boleh, tapi tidak boleh ribut,” ungkapnya.

Narasumber lainnya, Hartini Soraya mengatakan, generasi muda masih perduli kepada pancasila.

“Karena sila – sila pancasila ingin mempersatukan, bukan mencerai berai,” ujarnya.

Seperti di dalam sila ketuhanan yang maha Esa, kata dia, salah satunya tercermin bahwa negara memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam memeluk agamanya masing – masing.

“Provinsi Lampung ini diibaratkan sebagai Indonesia mini, karena di Provinsi Lampung ini warganya hidup dengan rukun dan damai, meski terdiri dari berbagai ragam suku, ras dan golongan,” ungkapnya.

Baca Juga:  PTUN Bandarlampung Memutus NO, Pengacara 5 Keturunan Bandardewa Bersiap Banding

Selain itu, ia mengatakan, berbeda pilihan boleh, namun tidak boleh tercerai berai. Pilih pemimpin yang terbaik, yang mampu memperbaiki kehidupan di masa depan.

“Semoga pilihan kita bisa memilih pemimpin yang terbaik. Seperti tercermin di dalam sila keempat dari Pancasila,” katanya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed