oleh

Gapoktan Pringsewu Dukung Pemkab Gunakan Teknologi BBM

-Pringsewu-333 views

Pringsewu – Langkah Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk merubah mindset para petani dalam menggunakan teknologi budidaya berbasis mikroba (BBM) demi menghasilkan jenis padi organic yang lebih sehat diapresiasi oleh petani di kabupaten setempat.

Salah satunya Missiono Ketua Gapoktan Margodadi Kecamatan Ambarawa menyatakan dukungannya bahkan dirinya berharap bagaimana penggunaan teknologi BBM ini bisa berkesinambungan.

“Ini berkaitan dengan masalah pupuk tentunya karena saya juga baru tahu kemarin. Artinya para petani punya inovasi di masing-masing wilayah , tetapi di sisi lain saya terkejut kok tau tau ada acara seperti itu,” kata Misiono disambut gelak tawa Asisten II Pemkab Pringsewu, Maskur dan sejumlah undangan yang hadir dalam acara Panen Padi Sehat Gapoktan Agung Makmur Pekon Margodadi Kecamatan Ambarawa pada Jumat 19 April 2024.

Diungkapkan Misiono, wilayah Margodadi ini memiliki tanah seluas 235 hektar dan selama ini yang sudah melakukan uji coba dengan pupuk organik itu hanya beberapa kali saja.

Mengacu pada luas dan penggunaan teknologi BBM itu, kata Misiono artinya belum bisa berkesinambungan, padahal berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah saat ini memang penggunaan mikroba lebih baik dari kimia.

“Harapan saya selaku ketua Gapoktan tidak ada kata lain karena kimia selama ini agak sulit, bahwa setiap tahun selalu ada pengurangan dan petani selalu kesulitan mendapatkan pupuk,” ungkap Misiono.

Menurut Misiono, dengan adanya teknologi BBM ini hasil yang dihasilkan dari padinya tidak kalah dengan kimia. Namun di sisi lain bagaimana caranya untuk merubah mengalihkan mindset petani untuk menggunakan organik ini sangat susah, memberikan kepercayaan kepada petani itu sangat susah karena rata rata rata petani sudah ketergantungan dengan pupuk kimia.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Momentum Saling Menguatkan

Maka dengan dasar seperti itu secara otomatis kalau bisa semakin banyak demplop-demplot di masing-masing wilayah sehingganya akan mudah dimengerti diketahui oleh petani langsung.

“Kalau hanya satu desa bahkan ini satu kabupaten hanya satu (demplot) di secara otomatis itu akan lama berkembangnya,” ujar Misiono.

Beberapa kali, lanjut Misiono, ada yang menawarkan penggunaan teknologi BBM ini ke para petani dengan cara datang langsung ke rumah-rumah.

Selanjutnya juga ini mohon maaf beberapa kali pupuk organik di sini selalu yang ke rumah menawarkan bahwa ini pupuk yang sangat bagus ini nomor satu atas yang nomor duanya mana.

Menurut misiono yang penting itu yang demplotnya dulu, artinya supaya jawaban itu langsung mengenai pada sasaran.

Jika memungkinkan untuk selanjutnya diperbanyak di demplot demplotnya. minimal satu kelompok tani itu dapat satu petak saja.

“Ya syukur-syukur dapat satu hektar, satu hektar saja kalau merata bisa sebagai bahan untuk demplot di masing-masing wilayah akan cepat rata. Mungkin seperti itu permohonan saya terima kasih sebelumnya,” tutup Misiono. (Tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed