oleh

BEM UTB Sorot Sikap Walikota Saat Banjir

BANDARLAMPUNG – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana menghilang sejak banjir besar melanda Kota Bandar Lampung Jum’at (17/1/2025).

Hal tersebut menjadi sorotan, Presiden BEM Universitas Tulang Bawang (UTB) Dedy Yansyah Putra.

“Sejak Banjir melanda Bandar Lampung, Bunda Eva tak terlihat berada di tengah-tengah masyarakat,” kata dia, Minggu (19/1/2025) malam.

Dia pun mempertanyakan dengan tegas letak tanggung jawab sebagai Walikota Bandar Lampung pada saat banjir melanda.

“Kurang lebih 300 rumah terendam banjir, warga menangis karena seperti tidak diperhatikan Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana,” kata dia.

Dia pun membandingkan dengan walikota sebelumnya Herman HN, yang tak lain adalah suami Bunda Eva. Dedi-sapaan akrabnya itu menyebutkan Herman HN, tak pernah absen jika ada warganya terkena bencana.

“Seharusnya, bunda Eva mencontoh cepat tanggapnya pak Herman HN. Saat menjabat jadi walikota langsung meninjau lokasi. Ketika mendapatkan kabar ada bencana di wilayahnya,”kata dia.

Selain itu, dia menyoroti janji Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat mencalonkan diri lima tahun lalu. Kala itu, Eva berjanji akan menanggulangi banjir dengan berbagai solusi strategis. Namun, realisasi janji tersebut hingga kini masih jauh dari harapan.

Saat kampanye, Eva Dwiana menjanjikan berbagai solusi untuk mengatasi banjir. Ia mengatakan bahwa banyak wilayah Bandar Lampung berada di dataran tinggi, sehingga air yang datang berasal dari daerah tersebut. Salah satu solusinya adalah membelokkan aliran air. Namun, hingga saat ini, tidak ada hasil nyata yang dirasakan masyarakat,

Maka dari itu Pemkot Bandarlampung harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah banjir yang terus berulang. “Jangan hanya reaktif, tetapi juga harus ada kebijakan preventif agar masalah ini tidak terus menghantui masyarakat,” kata dia.

Baca Juga:  Dikonfirmasi Awak Media, Kadiskes Mendadak 'Bisu'

Dan juga Banjir ini semakin memperberat beban masyarakat yang sudah menghadapi kesulitan ekonomi. Karena itu, kami mendesak Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung untuk bergerak cepat membantu warga terdampak.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed