Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Lampung yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD dan Pemprov Lampung, Senin (17/2/2025).
Kedatangan massa disambut dengan barikade kawat berduri yang dipasang di dalam dan luar gerbang kantor pemerintahan.
Berdasarkan pantauan Harian kandidat mahasiswa berhasil merobohkan kawat berduri di luar gerbang dan terus berupaya masuk untuk menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Lampung.
“Kami meminta aparat untuk membuka jeruji besi ini. Kami bukan mau baku hantam, kami hanya ingin bertemu dengan anggota dewan,” seru seorang orator dari atas mobil komando.
Tiga Tuntutan Mahasiswa
Melalui akun Instagram resminya, BEM Unila menyampaikan bahwa aksi ini membawa tiga tuntutan utama:
1. Mengkritisi INPRES Nomor 1 Tahun 2025 – Mahasiswa meminta pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan tersebut serta menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama.
2. Evaluasi Kinerja Aparat – Pemerintah Provinsi Lampung diminta untuk meninjau kembali penanganan kasus pelanggaran HAM di daerah Sabah balau
3. Penyelesaian Masalah Perkotaan – Pemerintah Kota Bandar Lampung didesak untuk segera menyelesaikan permasalahan sampah, banjir, dan infrastruktur yang dinilai semakin memburuk.
Hingga berita ini diterbitkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Barikade keamana terus diperketat hingga Mobil water canon berjumlah 3 unit disiagakan oleh pihak kepolisian.
Komentar