LAMPUNG – Sastrawan Lampung, Isbedy Stiawan ZS, menyerahkan sejumlah buku sastra kepada Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Rabu 26 Februari 2025.
Kepala Dinas Perpusip Lampung, Riski Sofyan, S.STP., M.Si. didampingi Kabid Deposit Yanti Hakim, dan Kabid Pelayanan Peri Darmawan, menerima langsung buku-buku sastra dari sastrawan berjuluk Paus Sastra Lampung.
Isbedy menjelaskan, buku-buku sastra yang diserahkan itu merupakan karyanya yang terbit tahun 2024 dan 2025. Selain itu, karya-karya penyair Lampung ‘Tanah Pijak Bermama Lampung’, buku puisi esai karya Denny JA, dan ‘Proses Keeatif Isbedy Stiawan ZS’ karya FitrinAngraini..
“Dua buku yang terbit 2025 adalah ‘Satu Ciuman, Dua Pelukan’ dan ‘Kitab Puisi Esai Elegi Galian Tambang’,” jelas Isbedy.
Penyerahan buku-buku sastra itu dihadiri Ketua Satupena Lampung Heri Wardoyo, Fitri Angraini dari Lamban Sastra, Kabid Pelayanan Peri Darmawan, dan Kabid Deposit Yanti Hakim di ruang kerja Kadis Perpusip Lampung.
Isbedy berharap dengan penyerahan buku-buku sastra ini, dapat terdokumentasi dengan baik. Selain itu, masyarakat yang ingin membaca karya sastra, sudah ada di Perpusip Lampung.
Lamban Sastra Dapat Ruang
Pada pertemuan yang diinisiasi Ketua Satupena Lampung Heri Wardoyo, Kadis Perpusip Riski Sofyan memberikan salah satu ruang di gedung berlantai 4 itu untuk sekretariat dan kegiatan Lamban Sastra.
“Pada pertemuan tadi, pak Kadis memberikan satu ruang kepada Lamban Sastra untuk sekretariat dan aktivitas sastra di Lampung,” ujar Isbedy.
Riski Sofyan memberi ruang aktivitas kepada Lamban Sastra, diakui karena komunitas yang diampu Isbedy ini sudah teruji dalam memajukan dunia sastra dan literasi.
Lamban Sastra pernah menggelar Festival Penyair Internasional Tegal Mas Island pada 2019. Selain itu berbagai event sastra, diantaranya lomba baca puisi pelajar, baca puisi para politisi.
Isbedy menambahkan, pada Ramadhan nanti Lamban Sastra bekerja sama dengan Perpusip Lampung berencana menggelar Takjil Puisi.
“InsyaAllah acara ini digelar 8 Maret 2025 jelang berbuka puasa. Acaranya adalah baca puisi dan musik Islami,” kata Isbedy.***
Komentar