Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Lampung tahun 2020 lalu yang memuat Pemprov Lampung tidak efektif dalam menangani Covid-19 kini terbukti.
Pasalnya berdasarkan data dari kementrian Kesehatan pertanggal 20 april 2021, Lampung berada di peringkat kedua nasional dengan angka kematian tertinggi Covid-19 se- Indonesia.
Meski menghabiskan anggaran sebayak Rp 246 miliar pada tahun 2020 lalu, namun Pemprov Lampung belum bisa menekan peneyebaran virus dari wuhan sehingga mengakibatkan Lampung menjadi provinsi dengan resiko kematian tertinggi nomor dua secara nasional.
“Kita mendesak KPK bukan hanya mensurpervisi saja, tapi perlu melakukan penyelidikan. Dikarenakan anggaran Pemprov bukanlah kecil untuk penanganan Covid-19 yang mencapai ratusan miliar, tapi hasilnya sangat memprihatinkan. Lalu, apakah dana tersebut telah tepat sasaran atau ada lainnya,” kata Ketua DPP Pematank, Suadi Romli,dikutip dari kirka.co, Rabu (21/4).
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Lampung menilai Pemprov Lampung kurang efektif melakukan penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu merujuk dari hasil pemeriksaan LHP BPK terhadap kinerja efektifitas penanganan pandemi Covid-19 tahun anggaran 2020 oleh Pemerintah Provinsi Lampung saat Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung, Senin (18/01).
“Apakah SDM-nya yang kurang atau tidak mampu dalam menangani Covid-19 atau ada yang lainnya?” tanya Romli.
Oleh karena itu, Romli mendesak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mampu memilih sosok yang tepat untuk menduduki posisi sebagai Kadiskes Lampung.
Karena, menurut dia, hal ini dapat mempengaruhi penilaian kinerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di mata masyarakat Bumi Ruwa Jurai.
“Persoalan Covid 19 ini bukanlah hal yang hanya dengan ngomong aja bisa bebas. Masyarakat perlu sosialisasi dan pemahaman tentang Covid-19. Tetapi, kalau sudah tidak mampu untuk apa dipertahankan dengan kondisi Lampung menduduki peringkat ke 2 secara nasional, buat malu aja ya,” ungkap Suadi Romli.
“Menurut saya, masyarakat akan menilai keberhasilan ataupun kegagalan kinerja suatu instansi ini akan mempengaruhi nama baik Arinal Djunaidi sebagai gubernur Lampung. Karena baik atau buruknya kinerja dari instansi, tentunya asumsi masyarakat akan langsung tertuju dengan pemimpinnya. pertanyaannya siapa pemimpinnya? Tentunya asumsi itu langsung tertuju ke Kepala Daerahnya,” tegas dia.
Komentar