Pelaksanaan Vaksinasi di Provinsi Lampung memprihatinkan, pasalnya dari 14 Kabupaten/Kota selain Bandar Lampung, persentasinya masih di bawah 3% (dosis I) dan di bawah 1% (dosis II) bahkan secara nasional Lampung menjadi Provinsi terendah nomor dua dalam pelaksanaan vaksinasi.
Pemerhati pembangunan Lampung Nizwar Affandi mengaku miris dengan kondisi tersebut, keterangan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 provinsi yang berdalih jika pelaksaaan vaksinansi terkendalan pasokan bahan baku dinilai tidak masuk akal.
“Pertanyaannya bagaimana mungkin Lampung yang relatif dekat dengn Jakarta bisa tidak mendapat bahan baku cukup sehingga tercecer capaian vaksinasinya menjadi nomor dua paling bawah secara nasional,”jelas Affan dalam Pers rilisnya melalui pesan WhatsApp, Senin (22/6).
Affan menduga, pemangku kepntingan di Provinsi Lampung cenderung tidak dianggap oleh pemeruntah pusat.
“Atau pimpinan daerahnya yg kurang gaul sehingga kalah lobby dibandingkan pimpinan daerah lainnya? Apakah dianggap kurang penting oleh Jakarta?,”ujarnya.
Semestinya dengan adanya kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pimpinan MPR RI Zulkifli Hasan yang notabene putra daerah Lampung, menjadi momentum bagi Gubernur untuk memberitahukan kondisi daerah, khususunya mengenai kendala vaksinansi.
“Tolong sampaikan salam kepada semua senior yang ada di Senayan, termasuk yang di pimpinan MPR-RI. Bisikkan pesan ke Menteri Erick yang kemarin datang berkunjung, beritahu beliau bahwa Lampung butuh bantuan kongkrit, bukan wacana apalagi janji. Sudah cukup kami diberi 33 Janji Kerja, mohon jangan ditambah lagi
Diketahui, perkembangan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) di wilayah Lampung masih rendah. Dari total sasaran 717.971 orang lansia, baru terealisasi untuk vaksinasi I sebanyak 29.424 orang (4,10 persen), sedangkan vaksinasi II sebanyak 23.309 orang (3,25 persen).(Bung)
Komentar