Pernyataan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bahwa setelah PPKM darurat Jawa-Bali banyak warga pulau Jawa migrasi ke Sumatera menuai kritik pemerhati pembangunan Lampung Nizwar Affandi.
Politisi Golkar ini berpendapat, pernyataan itu harus didukung dengan data yang valid dan lebih cenderung mencari kambing hitam terkait lonjakan jumlah penderita terkonfirmasi positif di Bumi Rua Jurai yang mengalami peningkatan sangat siginifikan.
“Saya khawatir ini lebih kepada cerminan sikap mencari kambing hitam terkait lonjakan jumlah penderita terkonfirmasi positif yang selama 6 hari ini melonjak mendekati rata-rata 300 orang per hari dari rata-rata 175 orang perhari pada minggu sebelumnya.
Affan menjelaskan, harus dilakukan pengecekan ke otoritas Pelabuhan Bakauheni dan Bandara Raden Inten II jika memang sejak tanggal 2 Juli lalu terjadi lonjakan arus dari jawa.
“Bisa dicek ke otoritas Pelabuhan Bakauheni dan Bandara Radin Inten II apakah benar sejak tgl 2 Juli terjadi lonjakan arus dari Jawa ke Sumatera melalui Lampung,”urainya.
Dikatakan Affan, jika memang terjadi perbedaan data, Ia menduga Gubernur sedangkan berhalusinasi atau terlalu imajinatif.
“Kalau ternyata datanya membantah pernyataan itu maka hanya ada dua kemungkinan, hanya imajinasi atau halusinasi Gubernur saja. Kalau imajinasi maka beliau telah dengan sengaja melakukan kebohongan publik termasuk menganggap bodoh pemerintah pusat. Kalau halusinasi maka beliau mesti menjalani perawatan agar dapat tetap memenuhi syarat sehat jasmani dan rohani sebagai kepala daerah,”tandasnya.
Terpisah, Gubernur Lampung saat dikonfirmasi hari ini melalui pesan WhatsApp dengan nomor 0811-7900-069 pada pukul 11.36 Wib meski pesan terkirim namun belum dibalas.
Diketahui, melansir laman merdeka.com, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan banyak warga dari Pulau Jawa masuk dan berpindah ke Pulau Sumatera melalui Provinsi Lampung setelah diberlakukan PPKM Darurat Jawa-Bali.
“Masyarakat Pulau Jawa setelah pengetatan banyak ke Pulau Sumatera melalui Lampung,” ujar Arinal dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, dilansir Antara, Rabu (7/7).
Dia mengatakan ada anggapan bahwa Lampung dianggap aman, sehingga banyak masyarakat Pulau Jawa kini mencari pekerjaan di wilayah itu.
“Ini yang membuat kami sulit. Kami enggak bisa menolak, tetapi kami menerima kenyataan, begitu juga di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, sangat mudah masuk ke situ,” ujar dia.
Komentar