oleh

Oh My God, Vaksinasi di Lampung Makin Lemot

Pemerhati pembangunan Lampung Nizwar Affandi menilai peningkatan kinerja penyuntikan vaksinasi di Bumi Rua Jurai semakin tidak jelas, meski jumlah vaksin yang diterima Pemprov Lampung semakin banyak.

“Membandingkan data capaian vaksinasi antara tanggal 25 Juli dengan tanggal 18 Agustus 2021 tampaknya tidak ada peningkatan kinerja vaksinasi di Lampung,” urai politisi Golkar melalui pesan Whatsapp, Jum’at (20/8).

Dia menjelaskan, Data pada tanggal 25 Juli 2021 pemerintah provinsi Lampung telah menerima sebanyak 1.103.550 dosis, terdistribusi  1.103.550 dosis, disuntikkan dosis I baru 8,93% (terendah secara nasional atau masuk urutan  ke 34 ) lalu dosis II hanya  4,68% (urutan 33) sebanyak 904.673 dosis, selisih  198.877 dosis.

Sedangkan, data tanggal  18 Agustus 2021 pemerintah kembali menerima vaksin sebanyak 2.269.100, terdistribusi  2.126.412 dosis, disuntikkan dosis I hanya 10,8% (urutan 34) dan dosis II  7,21% (urutan 34) sebanyak 1.197.147 dosis, selisih 929.265 dosis (terdistribusi) dan 1.040.085 dosis (diterima).

“Jika dilihat berdasarkan data tersebut selama 24 hari Lampung menerima 1.165.550 dosis tambahan dan selama 24 hari telah didistribusikan sebanyak 1.022.862 dosis atau rata-rata 42.619 dosis per hari,” kata Affan, sapaanya.

Tetapi, selama 24 hari hanya ada 292.474 dosis yang telah disuntikkan atau rata-rata hanya 12.186 dosis sehari. Itu artinya ada selisih sebesar 30.433 dosi

per hari antara dosis yang didistribusikan dengan dosis yang telah disuntikkan.

Maka dari itu, jika dibandingkan dengan provinsi lain kinerja vaksinasi Lampung dalam kurun waktu antara tanggal 25 Juli sampai dengan tanggal 18 Agustus, tampak jelas dan justru semakin tertinggal. 

“Sehingga posisi  Lampung masuk ke urutan  buncit dan pertambahan persentasenya justru semakin melorot dan menjauh ditinggalkan provinsi lainnya. Jika hanya rata-rata 12 ribu vaksin sehari, bagaimana mungkin akan mengejar ketertinggalan?” Terang Affan.

Baca Juga:  Halo Bunda, Bayar Dong Gaji Honorernya

Penambahan vaksin lebih dari 1 juta dosis(selama sebulan terakhir) sambungnya, semestinya diimbangi dengan penyuntikan di rata-rata 40 ribu sampai dengan 45 ribu dosis per hari guna meningkatkan pencapaian (persentase) vaksinasi di Lampung (Agar tidak diurutan terendah atau terakhir lagi).

“Agar tidak ke buncit makanya harus diimbangi. Dan kali ini alasan apalagi yang akan dijadikan kambing hitam oleh gubernur, para pembantu dan pendengungnya,” tandasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed