oleh

Gubernur Lampung Singgung Nenek Moyang Nadiem Yang Pejuang

-Nasional-1,394 views

Mengutip VOI.id, Nadiem Makarim adalah menteri termuda dalam sejarah Indonesia. Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Nadiem Makarim adalah mendikbud yang pertama kalinya menghapus sistem Ujian Nasional (UN) dalam dunia pendidikan Indonesia. Mantan CEO Gojek yang mengedepankan konsep “Merdeka Belajar” ini mengandalkan uji kompetensi tak lagi diwakili oleh konsep sekedar menghapal yang dinilainya konservatif. Namun bagaimana sumber daya manusia generasi mendatang diisi oleh mereka yang mampu memahami secara konteks dan mengerti apa yang dipelajari.

Siapa Nadiem Makarim

Nadiem Makarim adalah anak ketiga dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Sebagai anak ketiga dari perpaduan minang dan arab, Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 April 1984. Sang ayah berasal dari Pekalongan sementara ibunya Pasuruan. 

Ayahanda Nadiem, Nono Anwar Makarim adalah pengacara ternama di Indonesia, yang masa mudanya dulu juga seorang aktivis. Sementara itu, ibunda Nadiem, Atika Algadri adalah anak dari Hamid Algadri, salah satu pejuang aktivis kemerdekaan Indonesia. Nadiem juga memiliki saudara yang berprofesi sebagai penulis naskah film terkenal, Rayya Makarim.

Keterlibatan kakek Nadiem Makarim tercatat sebagai seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, Konferensi Meja Bundar, dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya Negara Republik Indonesia.

Walaupun Nadiem Makarim tidak dilahirkan di Indonesia, rasa nasionalisme dalam dirinya bukan berarti menyurut. Apa yang diajarkan orang tuanya terwujud bagaimana rasa nasionalisme itu direalisasikan lewat Gojek, perusahaan decacorn pertama asal Indonesia yang membawa nama Nadiem dan Indonesia melambung tinggi di kancah internasional. Hari ini, Nadiem Makarim adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2019-2024. 

Baca Juga:  Dihadapan Peserta Rakernis Lemdiklat, Kapolri Minta Kualitas dan Kemampuan Keterampilan Ditingkatkan

“Saya dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi ke tanah air, walaupun seumur hidup keseringan dihabiskan di luar negeri. Orangtua saya sangat nasionalis,” ucapnya lugas.

Nadiem menjalani masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia, berlanjut pindah ke Singapura saat menjalani masa sekolah menengah atas (SMA). Setelah kelulusannya, ia berkuliah di Brown University, salah satu kampus Ivy League yang ada di Amerika Serikat. Nadiem berhasil menyelesaikan jenjang strata-1 jurusan Hubungan Internasional dengan gelar Bachelor of Arts (B.A). Pada era itu dirinya juga terlibat dalam pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris. 

Diberitakan sebelumnya

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kembali mengeluarkan sikap tidak terpuji saat dikonfirmasi mengenai larangan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan mengenai pembelajaran tatap muka (PTM).

Saat dikonfirmasi media usai acara vaksinasi ibu hamil di RS Beleza, Selasa (24/8) Arinal bahkan menyinggung nenek moyang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

“Tanya dengan Nadiem jangan tanya dengan saya, persoalannya baru dua hari yang lalu 14 Kabupaten Kota selesai zona merah. Nenek Moyang dia darimana kalau kabupaten itu tidak boleh sekolah, ” kata Arinal.
Usai mengatakan nenek moyang Nadiem, Arinal meminta media menyampaikan salam dan menantang Menteri Pendidikan.

“Sampaikan salam saya kepada dia. Kalau kamu berani. Saya tantang dia, ” tegas Arinal.
Diketahui dalam beberapa kesempatan diwawancara media, Gubernur Lampung kerap kali temperamen dan cenderung tidak memperlihatkan layaknya sikap seorang kepala daerah .

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Sudah banyak Gubernur dan Bupati merendahkan Menteri, apakah pembinaan Kementerian dalam Negeri semakin kendor terhadap kepala daerah?

News Feed