Pesawaran (Analisis.co.id) – Pandemi Covid-19 menjadi masa paling berat bagi para pelaku usaha krupuk di wilayah Kabupaten Pesawaran.
Namun, tak ayal banyak sangat berdampak bagi para pelaku usaha yang gulung tikar atau pesanan kerupuknya mengalami penurunan maupun sepi pesanan akibat pandemi.
Salah satunya, usaha kerupuk “Sri Rejeki” milik Jupri yang sudah berlebel halal, yang beralamat di Dusun Karang Anyar, Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Meski sepi pesanan, Jupri bersama tiga karyawannya tak patah semangat, bahkan usaha kerupuk miliknya tersebut mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19 ini.
“Untuk pemasarannya sendiri, saya langsung turun tangan dengan dengan berkeliling ke warung-warung dan toko-toko diwilayah Pesawaran, tampa terkecuali di desa Karang Anyar sendiri, saya datangi dengan menggunakan sepeda motor. Itu lantaran ketiga karyawan saya tidak bekerja lagi karena sepinya pembeli,”tutur Jupri saat berbincang santai dengan media Analisis.co.id di kediamannya, Jumat (17/9/2021).
Jupri adalah satu dari sekian banyak wira usaha mikro yang terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Bumi Andan Jejama, yang merintis usaha melalui penjualan cemilan yang kerupuk yang berlebel halal industri rumahan.
“Selain penjualan kerupuk rasa ikan dan rasa jengkol turun dan bahan- bahan untuk pengolahan keruk juga naik. Hal itu berdampak pada produksi kerupuk juga berkurang,”akunya.
Ia menjelaskan, bahwa selama pandemi omset penjulan semakin berkurang mencapai lima puluh persen, yang tadinya sebelum Covid-19 kami bisa prosuksi kerupuk sebanyak 8 kintal dan kini hanya memproduksi empat kintal saja.
“Iya mas, dulu sebelum Covid-19, saya bisa produksi kerupuk 8 kintal dan kini hanya bisa prosuksi 4 kintal saja. Oleh karenanya saya mengurangi tiga karyawan yang tadinya ada 6 orang, itu karena saya tidak sanggup membayar upah mereka, itu karena disebabkan produksi kami berkurang dan bahan baku naik semua seperti tepung dan minyak,”jelas pria 3 anak ini.
Ia juga tidak menampik ikut terdampak adanya wabah Virus Covid-19, namun beruntung cepat beradaptasi sehingga tetap bisa produksi kerupuk ditengah masa pandemi ini.
“Alhamdulillah walaupun dimasa pandemi Covid-19 ini, usaha saya masih bisa berjalan dan mampu berproduksi meskipun produksi kerupuknya tidak seperti dulu,”kata Jupri. sedikit
“Saya juga berharap, semoga pandemi ini cepat usai dan perekonomian kembali normal, disamping membantu kami dalam permodalan,”pungksnya. (Zainal)
Komentar