Bandar Lampung – Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, 85 dewan turun ke dapil masing-masing dalam rangka kerja di luar untuk dapat menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.
Rahmat Mirzani Djausal anggota DPRD Provinsi Lampung mengatakan sudah menjadi tugas wakil rakyat untuk turun dan menyerap aspirasi yang disampaikan oleh warga.
“Dengan turun dapil, tentu kita dapat berinteraksi langsung dalam mendengar dan memperoleh aspirasi yang masyarakat sampaikan. Yang nantinya akan kita serap guna membantu masyarakat,” kata RMD, di Taman Wisata Wira Garden, Rabu (23/02/22).
Evi salah satu audiensi menyampaikan terkait kelangkaan minyak goreng yang sampai saat ini menjadi di alami oleh masyarakat Indonesia khususnya juga Provinsi Lampung.
“Bagaimana pak, minyak goreng sangat langka di pasaran kalau pun ada kami harus antri terkadang sudah lama antri tapi kehabisan. Harga minyak juga menjulang di pasaran pak,” tuturnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung mengatakan bahwa kelangkaan ini terjadi di Indonesia termasuk Lampung.
“Bagaimana pak, minyak goreng sangat langka di pasaran kalau pun ada kami harus antri terkadang sudah lama antri tapi kehabisan. Harga minyak juga menjulang di pasaran pak,” tuturnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung mengatakan bahwa kelangkaan ini terjadi di Indonesia termasuk Lampung.
“Ini kita sedang menyelidiki terkait kelangkaan minyak goreng yang saat ini melanda, kita doakan saja oknum yang melakukan penimbunan minyak goreng akan segera bangkrut,” ucap RMD.
Kegiatan yang turut dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Rizaldi Adrian Rachmat.
Aspirasi yang disampaikan tidak hanya tentang kelangkaan minyak goreng, tapi juga pendidikan daring dan kesehatan.
Dalam menangani masalah kesehatan, pandemi covid-19 pada dasarnya pemerintah siap untuk membantu masyarakat.
“Untuk pasien covid-19 tentunya pemerintah siap dalam membantu pengobatan, memberikan fasilitas kepada masyarakat tergantung masuk rumah sakit daerah yang provinsi atau kota. Tidak penting rumah sakitnya, yang terpenting adalah peran pemerintah hadir untuk masyarakat,” ucap Rizaldi.
Sementara untuk masalah pendidikan, Mirza menyampaikan keputusan yang dilakukan untuk memberhentikan kegiatan belajar mengajar tatap muka demi keselamatan umat.
“Kasus covid-19 yang semakin meningkat membuat pemerintah mengambil langkah untuk tidak melanjutkan pembelajaran tatap muka dalam menekan angka penularan virus covid-19 varian Omicron hal ini dilakukan untuk kesehatan dan keselamatan orang banyak,” tutupnya.
Komentar