Pasca penangkapan mucikari Menut di hotel Robison oleh kepolisian, sang ibu mucikari berinisiatif menemui Wabup Arbuyan Mangkuwanito di Lontong Utara.
Namun Ibu Menut tidak dapat menemui Arbuyan, Wabup mengutus asisten II, Mamad Salamsyah mantan Sekretaris Dewan.
Sebelum menjadi Asisten dan Sekretaris Dewan, Mamad dikenal sebagai pejabat yang pengalaman kerja di kantor pemberantasan Narkoboy.
Sesuai kesepakatan, Ibu Menut bertemu dengan Mamad Salamsyah di rumah makan Winwin dekat lapangan sepak bola, akhirnya ibu sang mucikari mendapat kompensasi sebesar Rp 250 juta.
“Jadi itu Lek info yang saya dapat, ternyata si Arbuyan pelanggan tetap dari mucikari menut dan keduanya memang sudah lama saling kenal,’tutur Din Bacut.
Si Menut ini nama panggilan sambung Din Bacut, Nama aslinya Dhini Bayana Pitri.Umurnya masih muda belum genap 30 tahun tetapi sayang dia memilih profesi sebagai mucikari.
Kalau saja si Menut tidak ditangkap oleh polisi yang lagi nyamar, tentuya tidak terungkap jika si Wabup suka pesen PSK. Nah ketika HP mucikari diperiksa oleh polisi terdapat nama-nama pelanggan tetap yang hampir rata-rata orang terpandang dari berbagai profesi dan salah satunya Wabup Kabupaten Lontong Utara Arbuyan Mangkuwanito,”tutur Din Bacut.
Selain Arbuyan sambung Din Bacut, pelanggan tetap yang memesan PSK melalui Menut juga terdapat beberapa orang ternama di Kota Bandar Ngapung dan Kabupaten Lontong Utara, selain pengusaha, ada beberapa petinggi partai bahkan akademisi dari perguruan tinggi ternama.
“Bukan hanya Wabup yang pesan, banyak pejabat, anggota Dewan serta pengusaha juga memesan melalui Menut. Nah kalau dari cerita yang saya dapatkan, Arbuyan selalu mau pesan yang fresh dia tidak pernah mau PSK yang sudah pernah di pesan oleh pejabat yang dari Lontong Utara.”
Kalau soal kasusnya di kepolisian itu bagaimana ya Din perkembangannya,”Tanya Lek Parno.
“Nah itu juga gak ada perkembangannya Lek, dugaannya sih dipetieskan karena dari informasi yang beredar, perwira polisi yang memegang kasus itu Lek ternyata berasal dari daerah yang sama dengan si Arbuyan. Sama-sama dari daerah Lontong Utara jadi sangat wajar jika kasus itu dengan mudah diredam.
Adanya kasus ini tentu saja sangat menggangu konsentrasi Wabup untuk mencalonkan diri pada Pemilihan mendatang,”cetus Joni Dacul bak pengamat politik.
Opini yang berkembang di Kabupaten Lontong Utara jika Wabup Arbuyan doyan pesen PSK online tentunya sangat berpengaruh dengan pencitraan yang selama ini dibangun, urai Joni.
Pasalnya dari kabar yang beredar, Arbuyan akan mencalonkan diri sebagai Bupati pada kontestasi mendatang,bahkan pencitraan dan sosialisasi yang dilakukan sangat gencar.
Para pejabat juga dilibatkan untuk memenangkan Arbuyan pada Pilkada mendatang, sehingga ASN yang ada di Kabupaten Lontong Utara saat ini jadi terkotak-kotak.
“ASN juga dilibatkan untuk memenangkan Arbuyan pada pilkada mendatang sejumlah pejabat yang menduduki jabatan baru baik sebagai kadis, camat bahkan sampai di level bawah harus berkomitmen memenangkan Wabup pada pilkada nanti,”urai Joni dacul.
Tetapi dengan adanya kasus prostitusi online sambung Joni, otomatis citra Arbuyan sebagai Wabup juga tergerus, maklum masyarakat Lontong Utara dikenal agamis dan sangat menjunjung tinggi adat istiadat. Tipe pemimpin yang doyan perempuan dan Judi tentunya akan menjadi pertimbangan warga untuk dipilih.
“Kasus ini menjadi preseden buruk, otomatis juga semakin membuat citra Arbuyan menjadi negatif di masyarakat khususnya kaum perempuan. Harus ada strategi khusus untuk menaikan citra Arbuyan jika ingin menjadi Bupati di Lontong Utara,”papar Joni.
“Kalau saya tentu sangat menolak dengan adanya pemimpin mesum,”cetus Dek Yanti.
“Kalau kata milineal sekarang, itu namanya Bad Habits alias kebiasaan buruk, dan kalau sudah menjadi kebiasaan buruk tentunya sangat susah untuk berubah.Kalau saya menjadi warga Lontong Utara, tentu saja sangat menolak pemimpin yang doyan PSK dan Judi,”timpal Susi Gemoy, Mahasiswi Ekonomi Universitas Bandar Ngapung.
“sudah mabok minuman ditambah mabok judi, masih saja abang tergoda PSK Online tak sudi ku tak sudi,”teriak Dek Yanti menyanyikan salah satu lagu dangdut.
“Lontong Utara itu Kabupaten tertua di Provinsi ini, orang-orang Lontong Utara sangat menjunjung tinggi adat dan agama. Banyak tokoh besar yang lahir dari daerah itu dan berkiprah di kancah nasional. prilaku Wabup yang doyan PSK dan Judi semakin memperburuk citra daerah yang dalam kurun waktu beberapa tahun ini selalu viral dengan kasus-kasus korupsi,”seloroh Din Bacut.
Komentar