BANDAR LAMPUNG – Pemerintah RI dan Ketua Tim Gugus Tugas BNPB Covid-19 Doni Monardo telah serius melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19.
Provinsi Lampung terkepung beberapa daerah berpandemi virus cukup tinggi menyebabkan banyak warga terinfeksi. Kemenkes RI menetapkan Bandar Lampung berstatus Zona Merah Covid-19. Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Arinal Djunaidi meminta Pemkot segera menyiapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebelum memberlakukan PSBB, sangat penting dilakukan terlebih dulu Screening Massal, pendirian Rumah Karantina, Dapur Umum dan Satgas RT Siaga di Bandar Lampung. Hal ini dikatakan oleh Sunarto Ketua Solidaritas Pemuda Demokratik (SPD) Bandar Lampung kepada Pers, Rabu (6/5).
“Kami setuju, dan sudah saatnya Pemkot terlebih dulu melakukan rapid test secara serentak kepada warga, mengingat semakin banyak warga yangutang terinfeksi dan pesatnya tingkat Kenaikan PDP Covid-19 di Bandar Lampung,” tutur Sunarto.
Sunarto mengatakan, Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 Pemkot harus segera melakukan rapid test secara serentak kepada seluruh warga. Screening Massal ini dilakukan untuk memisahkan orang positif Covid-19 (PDP) dari keluarganya yang masih sehat.
Rumah Karantina
Sejak awal pandemi corona mewabah di Indonesia, SPD telah meminta Pemkot dan Pemda melalui Lurah dan Kepala Desa yang ada di seluruh Provinsi Lampung segera menyiapkan Rumah Karantina sebagai tempat untuk mengarantina pasien terinfeksi Covid-19 agar memperoleh pengawasan, perawatan medis. Rumah Karantina di Kelurahan dan Desa difungsikan untuk mengantisipasi penuhnya RSUD dan RS oleh pasien Covid-19.
Sunarto menegaskan, Menyikapi kondisi obyektif lonjakan signifikan pasien Covid-19 di Lampung sudah harus segera mendetilkan semua tugas mendesak sampai ditingkat RT.
Dapur Umum
Sunarto menjelaskan, tugas Mendesak bagi Lurah dan Kades segera mendirikan Dapur Umum untuk memastikan setiap warganya tercukupi kebutuhan pangan selama mereka berada di dalam rumah.
Sargas RT Siaga yang akan medistribusikan makanan dari dapur umum ke setiap warga yang tetap berada di dalam rumah selama masa isolasi diri diberlakukan oleh Pemerintah sampai situasi dinyatakan aman dan menang dari Covid-19.
Sesuai update data di https://covid19.bandarlampungkota.go.id, Selasa, 5 Mei 2020. Ada 14 Kecamatan yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19, yakni Bumi Waras ada 1 orang, Enggal (3), Kedamaian (3), Kedaton (1), Kemiling (1), Labuhan Ratu (2), Langkapura (5), Panjang (1), Rajabasa (2), Sukarame (2), Tanjungkarang Pusat (2), Tanjungkarang Timur (1), Telukbetung Selatan (1), dan Telukbetung Timur (4).
Sedangkan sisanya sebanyak 6 Kecamatan yakni Sukabumi, Tanjungkarang Barat, Tanjungseneng, Telukbetung Barat, Telukbetung Utara, dan Wayhalim belum memiliki kasus konfirmasi positif.
Menyikapi kondisi obyektif lonjakan signifikan pasien Covid-19 di Lampung sudah harus segera mendetilkan semua tugas mendesak sampai ditingkat RT.
“Sudah saatnya RT harus memiliki nomer hp dari setiap KK yang dipimpinya dan membentuk group WA harus segera mengadakan rembug dan menunjuk 5 orang SATGAS RT SIAGA. Tugas 5 orang SATGAS RT SIAGA adalah mendata warga RT setempat, siapa saja Manula (60 tahun keatas), ibu hamil, Balita dan orang yang punya penyakit dasar seperti jantung, paru, ginjal cancer, karena mereka rentan dan menjadi prioritas dijaga dari serangan Corona,” jelas Badri.
Kedua, menurutnya Satgas RT Siaga bertugas memastikan setiap pagi dan sore suhu badan setiap anggota keluarga.
“Setiap rumah harus ada termometer pengukur suhu badan. Laporkan ke Call Center setempat jika ada warga dengan suhu diatas 36 derajat Celcius dengan gejala demam, batuk dan sakit tenggorokan agar segera ditindaklanjuti, ” tegas Badri.
Ketiga, Satgas Siaga memastikan kesehatan Manula, ibu hamil, Balita dan orang yang punya penyakit dasar seperti jantung, paru, ginjal, cancer.
“Pastikan kesehatan mereka stabil dan cukup makan yang bergizi. Agar imunitasnya terjaga. Kebanyakan pasien Covid-19 adalah orang dengan penyakit penyerta, karena imunitasnya turun,” jelas Badri.
Keempat, Satgas memastikan warga tetap berada didalam rumah dan jangan sampai berada di luar rumah dan membawa resiko pada dirinya dan seisi rumah.
“Pastikan keamanan lingkungan. Semua orang masuk dan keluar wilayah RT harus lewat SATGAS RT. Harus tertib dan disiplin demi keselamatan diri dan masyarakat lainnya, ” tegas Badri.
Kelima, tugas Satgas RT Siaga juga memastikan cara dan jalur distribusi logistik dan obat obatan warga.
“Jangan sampai ada warga yang tidak makan karena akan menurunkan imunitas tubuh. Jangan sampai ada warga yang butuh obat tidak terlayani,” tegas Badri.
Keenam, menurut Badri adalah memastikan jalur emergensi warga saat ada yang sakit. Dalam status sosial keadaan tinggal di rumah, Satgas RT Siaga bertugas mengatur penjemputan orang sakit.
“Hubungi hotline terdekat atau RS terdekat. Koordinasikan penjemputan dengan ambulans oleh petugas kesehatan pada warga sakit,” tegas Badri.
Pos Ronda Tertutup
Satgas RT Siaga menurut Badri harus tinggal di sebuah Pos Ronda Tertutup dan tidak bergabung dengan keluarga selama bertugas, agar tidak membawa resiko pada keluarganya.
“Tanyakan pada RT untuk mendapatkan tempat menjadi Pos Ronda Tertutup. Bisa rumah kosong, kantor RT dijadikan tempat tinggal sementara Satgas RT Siaga,” Tegas Badri.
SATGAS RT Siaga menurut Badri perlu memakai pakaian pengaman yang sederhana seperti jas hujan tertutup, kacamata renang, dan masker sederhana jika diluar rumah.
“Sebelum masuk Pos Ronda Tertutup, semua peralatan dicuci pakai disinfektan atau air bercampur alkohol murni. Apabila salah satu dari SATGAS RT Siaga berhalangan atau sakit, segera ada yang menggantikan,” ujar Badri.
Sementara itu Sekretaris SPD Kota Bandar Lampung Rudi Sumaryo mengingatkan agar semua kader dan relawan SPD memastikan koordinasi disetiap tingkatan lewat semua grup WA secara aktif.
“Pastikan Call Center Hotline aktif. Pastikan komunikasi dengan RSUD atau RS terdekat. Pastikan keama BNN an UGD RS terdekat. Pastikan komunikasi dengan Aparat Pemerintah setempat RT, RW, Camat, Bupati, Gubernur dan Dinas Kesehatan, ” tegas Rudi.
Ia menegaskan agar seluruh kader, relawan SPD wajib menegakkan disiplin organisasi pada sesama kawan dan menjadi contoh bagi masyarakat.
“SPD hanya bertanggungjawab mengurus kawan dan masyarakat yang disiplin dalam koordinasi SPD. Jangan sampai satu orang tidak disiplin maka semuanta beresiko tertular sakit dan fatal!,” tegas Rudi Sumaryo.
“Saat ini kami sedang mendirikan SATGAS RT Siaga di Bandar Lampung, dan SPD mengajak dan menyerukan kepada seluruh Bupati, Walikota yang ada di seluruh Provinsi Lampung dan semua Lurah dan Kades untuk segera mendirikan Satgas RT Siaga, Dapur Umum dan Rumah Karantina sebagai fasilitas dan alat perjuangan rakyat memenangkan perlawanan terhadap wabah Corona,” tegas Badri.(*)
Kontac Peson
Badri
Hp: 0856 0920 0027
Sunarto
Hp:0852 6882 6811
Rudi Sumaryo
Hp: 081271175077