Bandar Lampung-Janji Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk mensejahterakan petani baru sebatas retorika,angin surga yang digadang-gadang saat kampanye Pilgub 2018 lalu untuk memperjuangan nasib petani belum mampu di wujudkan.
Tahun 2018 lalu saat kampanye, Arinal berjanji akan mengendalikan harga jual komoditas unggulan yang dijual oleh petani. Komoditas unggulan itu seperti karet, lada, dan singkong.
Namun kondisi saat ini disejumlah Kabupaten, harga Singkong justru turun drastis dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung cenderung tak berdaya bahkan tak mengambil tindakan apapun.Komoditas ekspor yang harga sebelumnya mencapai Rp 1500/kg saat ini terjun bebas mencapai Rp.800/kg.
“ Saat ini harga singkong turun drastis Bang, jika waktu itu berkisar antara Rp `1400-1500/kg, saat ini hanya Rp.800/kg. Otomatis kami mengalami kerugian,”keluh Rahmat Warga Mesuji, Selasa (21/10).
Rahmat berharap, Pemprov Lampung dan Pemkab setempat melakukan upaya-upaya agar harga singkong tidak terlalu anjlok.
“Ya kami sebenarnya sangat berharap banyak dengan bantuan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, bagaimana caranya agar harga singkong ini beranjak stabil dan kami tidak terus menerus merugi,”harapnya.
Senada dikatakan Paryanto warga Negara Bumi, Anak Tuha, Lampung Tengah, kisaran harga singkong didaerahnya tidak jauh berbeda dengan daerah lain di Lampung, bahkan mencapai Rp.720/kg.
“ya bervariasi mas harganya, ada yang Rp 800 tapi ada juga yang 700/kg. Kami bisa apa mas kalau seperti ini, kami sangat berharap pemerintah melakukan tindakan apapaun itu bentuknya harga harga singkong ini berangsur membaik,”singkatnya.
Bahkan keluhan merosotnya harga singkong merambah sampai ke media social, salah satu akun facebook Abank Dian di grup GUBERNUR Lampung ARINAL – NUNIK Menuju Lampung Berjayamempertanyakan sikpa Gubernur yang cenderung diam dengan jeritan petani.
“Kemana aja gubernur harga singkong anjlok kau diam saja???,”tulisnya.
Komentar