Analisis.co.id-Klinik Alfaha Medika Kotaagung diduga salah melakukan transfuse darah terhadap Taberi (74).Warga Pekon Terbaya ini akhirnya mengalami drop di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang.
Juru bicara Taberi yakni M.Sopyan kepada awak media menjelaskna jika dugaan tersebut terjadi pekan lalu.
“Korban orang tua kami masuk ke klinik Alhafa medika 17-12 -2020 dan langsung di tangani oleh pihak klinik Alhafa medika, dan esok harinya di sarankan untuk transfusi darah setelah sebelumnya di cek golongan darah orang tua kami oleh pihak klinik yaitu AB + dan dengan alhamdulillah kami mendapatkan pendonor golongan darah yang sama dengan Bapak kami yaitu AB+,lalu darah tersebut di transfusikan satu kantong,”urainya, Minggu (18/1).
Selanjutnya M, Sopyan mengatakan,” Setelah di transfusi satu kantong golongan darah AB+ dan keesokan harinya kami izin untuk mengeluarkan orang tua kami dari klinik Alhafa medika Kotaagung untuk di bawa pulang kerumah, namun setelah dua hari di rumah bapak bukan sembuh malah ngedrop lebih parah, dan kami bawa kerumah sakit Batin Mangunang Islamic center Kotaaagung,”ujarnya pula.
“Dan setelah menjalani perawatan medis di RSUD Batin Mangunang kami kaget karena orang tua kami harus transfusi darah lagi dan setelah di cek di laboratorium RSUD Batin mengunang tenyata golongan darah bapak kami ini A+ bukan AB+ seperti yang di klinik Alhafa Medika Kotaagung, dan untuk menyakinkan pihak RSUD Batin Mangunang lebih dari tiga kali di cek untuk memastikan golongan darah ora g tua kami ini,dan memang A+ bukan AB+,” kata Sopyan pula.
Jadi pihak keluarga tidak terima dan merasa di rugikan atas kejadian ini bisa jadi ngedropnya orang tua kami dan hampir saja meregang nyawa karena salah transfusi yang di lakukan pihak klinik Alhafa Medika sehingga harus di rawat selama sepuluh hari di RSUD Batin Mangunang dan berencana akan melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib,karena bukti-bukti pemeriksaan golongan darah baik oleh pihak Alhafa Medika Kotaaagung maupun oleh pihak RSUD Batin Mangunang ada semua.
Sementara itu pihak Alhafa Medika ketika di hubungi oleh pihak media untuk menklaripikasi persoalan ini mengatakan, “Itu jenis kasus langka Ada tapi jarang dan itu bisa terjadi kalau ada gangguan darah yang paling sering itu kasus kasus kanker darah kemudian kasus leokimia ganguan sel darah ,sehingga pasien pasien seperti ini ada juga diantaranya yang sering transfusi, pasien pasien yang transfusi itu sering golongan darah nya sering berubah bisa terjadi apalagi yang paling sangat sering terjadi itu pada ganguan darah tapi gangguan jenis apa itu harus ada pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter ahli labotarium khusus yang bisa menentukan jenis darah apa,”ujar dokter Haidir.
Di tambahkannya ,Kalau hasil pemeriksaan nya misal AB+itu bisa di berikan golongan darah lain dalam kondisi yang sangat darurat bahwa pasien ini harus dapat tambahan darah segera kalau tidak masuk gawat ,itu terpaksa sepanjang hasil pemeriksaan darah ini bersih tidak ada mengandung penyakit menular masukan karena tujuan pertama adalah, menyelamatkan Pasien, tapi ketika ada golongan darah yang sama untuk menghindari misal terjadi sesuatu penolakan itu di masuk golongan darah yang sama sehingga ketika di periksa golongan darah “AB, yang masuk AB kalau ada, kalau tidak ada yang,lain nya masuk ,sepanjang itu kasus darurat ,sebaliknya begitu ketika kita periksa golongan darah nya “A, di usahakan golongan darah yang sama ,tapi ketika itu tidak di dapatkan itu tidak masalah,”katanya,dokter Haidir .
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus Taman Prasi ketika di konfirmasi mengenai permasalahan ini mengatakan jika golongan darah Ab tidak mungkin bisa berubah menjadi A apalagi sebelum transfuse karena sebelumnya harus dialkukan pengecekan terlebih dahulu di Laboratorium.
“Setahu saya kalau golongan darah A transfusi nya golongan darah nya A , Kalau transfusi golongan darah nya AB+ dari golongan darah mana pun bisa ,nanti akan saya sampaikan ke bidang nya nanti bidangnya yang kesana melihat kenapa kejadian nya seperti ini , kalau akibat nya fatal pasti akan ada teguran,”ungkap Taman Prasi.(Julyan)
Komentar