Kabar alih fungsi Gedung Perpustakaan Modern Lampung mendapat perhatian serius dari sejumlah kalangan. Mulai dari kalangan akademisi, pegiat literasi hingga seniman angkat bicara.
Akademisi Universitas Lampung, Ari Darmastuti mengaku siap aksi turun kejalan menuju Pemprov dan DPRD Lampung untuk menolak alih fungsi Gedung Perpustakaan yang diklaim terbesar Asia Tenggara itu.
“Perlukah kita galang gerakan penolakan? Saya mau saja turun ke jalan lagi. Sudah gatal mau long march dari Unila ke DPRD” ucap Ari Darmastuti dalam akun FB-nya, Kamis, (18/2).
Menurut Ari Darmastuti, Gedung Perpustakaan yang berlokasi di Jl. ZA Pagar Alam itu merupakan kawasan pendidikan, bukan perbelanjaan.
“Kayak kurang mall saja. Daerah ini adalah daerah pendidikan, bukan perdagangan. Apalagi buat mall, haram hukumnya,” kecam dia.
Sementara Pegiat Literasi, Gunawan Handoko, mengaku terkejut atas info akan beralih fungsinya Gedung Perpustakaan.
“Entahlah apa yang ada dibenak para pemimpin kita. Sudah jelas bahwa wilayah Kedaton Rajabasa merupakan kawasan pendidikan. Tapi kenapa pembangunan Mal ditumpuk di wilayah ini. Sampai-sampai Gedung Perpustakaan yang sudah didambakan oleh masyarakat Lampung berpuluh tahun lamanya, harus terkalahkan,” ungkapnya.
Ketua Komisi I DPRD Lampung, Yozi Rizal mengaku akan memanggil, pihak pemprov untuk menjelaskan terkait kabar alih fungsi Gedung Perpustakaan ini.
“Insya Allah Maret nanti Komisi 1 akan lalukan diskusi dengan mengundang semua pihak, bila perlu Gubernur sekalian agar dia bisa mendengar langsung aspirasi kita semua terkait hal ini. Saya sedang menginventarisir sesiapa saja yang akan diundang,” tutupnya
Komentar