Analisis.co.id Tamiang Layang – Konflik merupakan proses sosial yang pasti terjadi di tengah masyarakat yang dinamis, bahkan bisa dialami oleh siapa saja pada berbagai lapisan sosial masyarakat akibat kesalahpahaman antara individu atau kelompok masyarakat.
“Yang pasti kita melihat Kesbangpol ini boleh dikatakan Intel juga. Dalam arti mengumpulkan data-data dimasyarakat, terkait bagaimana situasi kondisi sosial masyarakat, artinya melihat data dilapangan apabila terjadi hal-hal kita antisipasi segera,” ucap Andrungyan, Jumat (5/3/2021).
Kepala Kesbangpol Andrungyan menerangkan, konflik sosial terjadi apabila di daerah tersebut kurang adanya toleransi antar umat beragama, lanjut dikatakan Andrungyan, banyak hal-hal yang menyebabkan terjadinya konflik sosial diantaranya kegiatan menimbulkan orang banyak itu bisa rawan konflik sosial dan kesenjangan antara masyarakat dan swasta bisa juga terjadi konflik sosial.
“Bukan hanya Kesbangpol nanti kita juga akan melibatkan unsur-unsur terkait seperti TNI dan Polri dan sebagainya. Tapi secara umum kita lihat tidak ada terjadi konflik, tetap aman dan tentram,” jelas Andrungyan.
Saat ini dalam pencegahan terjadinya konflik sosial, bukan lagi hanya sekedar pendekatan keamanan dan pembangunan fisik, tetapi juga pendekatan budaya serta nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yakni kegotong-royongan, kepedulian, menghormati perbedaan, menghargai dan toleransi. (ags)
Komentar