Jumat Agung, hari Penyaliban dan Kematian Yesus Kristus diperingati seluruh umat Kristen di dunia termasuk jemaat Gereja Protestant di Indonesia bagian Barat (GPIB) jemaat Zebulon Batam, Jumat (2/4/21).
Ratusan jemaat berbondong-bondong ke Gereja yang terletak di Tiban Sekupang Batam untuk menggelar Ibadah Jumat Agung sekaligus melaksanakan Ritual Perjamuan Kudus, khususnya untuk warga sidi Gereja.
Penerapan Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19 diperketat mulai dari jaga jarak, memakai masker, pengecekan suhu tubuh serta larangan bersalaman. Sejumlah sarana cuci tangan hingga handsanitizer disediakan panitia.
Selain Protocol Kesehatan, Aparat Keamanan TNI & Polri juga di Siagakan serta memeriksa dengan cermat barang bawaan jemaat yang hendak Beribadah di pintu masuk Gereja.
Pengaman juga dilakukan berlapis mulai dari pagar masuk ke arah Gereja oleh sejumlah pemuda bahkan ormas. Rata-rata jemaat yang hadir mengenakan baju hitam sebagai simbol Peringatan Kematian Yesus Kristus di Salib.
Ibadah Jumat Agung dipimpin Ketua Majelis Jemaat Zebulon Batam Pendeta Meiske Meiske Kolanus Paransi mulai pukul 09.00 WIB.
Ibadah berlangsung khusyuk dan hikmat dibawa sorotan pembaca Alkitab Injil Matius 27:32 – 44 menceritakn tentang Penyaliban Yesus di Bukit Golgota.
Dalam khotbahnya pendeta Meiske Kolanus Paransi meminta jemaat untuk menghayati Kasih Yesus Kristus kepada manusia rela mati dalam kondisi tidak seharusnya melalui jalan kesengsaraan (Via Dolorosa).
“Yesus mau menempuh jalan via dolorosa maka lewat kesengsaraan Yesus ini manusia telah diampuni dan diselamatkan. Jadi haruslah hidup sebagai orang yang sudah di selamatkan yaitu orang yang sudah bertobat dari dosanya,”ujar pendeta Meiske Kolanus Paransi.
Setelah Ibadah Peringatan Jumat Agung ini menurut Ketua Panitia Paskah pada hari Minggu, 4/4/2021 melalui Ibadah Paskah diarea Gereja.
Judul Berita Jumat Agung di GPIB Zebulon Terapkan Prokes dan Keamanan Ketat
Komentar