oleh

Ditanya Harga Singkong, Jawaban Gubernur Cenderung Ngawur?

-Bandar Lampung-1,755 views

Analisis.co.id-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung cenderung berpihak kepada pengusaha singkong dibanding kepada petani.Bahkan Kartu Petani Berjaya (KPB) yang digadang mampu memberikan kepastian pasar produk pertanian dengan harga yang menguntungkan petani justru semakin tidak berdaya terhadap anjloknya harga singkong.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Senin (1/3) saat dikonfirmasi awak media terkait langkah Pemprov apakah akan melakukan intervensi dengan mengeluarkan kebijakan justru menganggap langkah tersebut tidak perlu dilakukan.

Arinal justru mengatakan akan lebih fokus untuk menata infrastruktur dan meminta petani mengurangi jumlah tanam. Mantan Sekdaprov berdalih tidak akan melakukan intervensi karena hal itu menyangkut ekonomi.

“Tidak ada intervensi, enggak boleh diintervensi karenakan  ini menyangkut ekonomi, tetapi kalau pemanfaatan produksi itu menjadi lebih baik itu yang tugas saya. Kalau itu harganya turun minta naikin terus di sana tidak produktif gimana masa dia mau bangkrut oleh karena itu petaninya harus mengurangi jumlah tanam baru dia balik lagi. Elu pinter tapi nanya lagi,” tegas Arinal saat diwawancara di depan kantor Diskominfotik Lampung.

Jika pembenahan infrastruktur bagus sambung Arinal, maka akan berakibat positif terhadap waktu pengangkutan dan Ia akan meminta pengusaha untuk membangun indsutri di sekitar lokasi tersebut.

“Kalau jalannya bagus saya akan paksa pengusaha untuk bangun industrinya disitu agar dia tidak lagi mengangkat terlalu jauh yang biaya transportasi itu lah yang membuat atau menyebabkan dia tidak bisa  mendapatkan hasil, karena hasilnya kesedot untuk biaya transportasi sehingga harganya lebih murah,” ucapnya.

Sedangkan soal anjloknya harga singkong, Arinal beralasan belum mendapatkan laporan

“Saya belum dapat laporan, inikan fluktuasi harga singkong itu bisa saja terjadi karena ekonomi internasional bisa saja ada permainan. Tapi saya yakin jumlah singkong yang ada dari budidaya dengan jumlah pabriknya ini tidak perlu terjadi dan ini akan dibicarakan tetapi tidak bisa dijawab sekarang,” ujarnya.(Bung)

Baca Juga:  Update Covid-19 Provinsi Lampung, Rabu 1 April 2020

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed