WONOSOBO – Satgas TMMD 110 Wonosobo bersama masyarakat secara gotong royong mengerjakan pekerjaan senderan sepanjang 42 meter di Desa Gemblengan, Kecamatan Garung. Dalam pengerjaan yang dilakukan tiap hari tersebut, dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, atas dan bawah.
Kelompok diatas bertugas mengoperasikan mesin molen untuk membuat adonan semen, sedangkan kelompok di bawah bertugas membangun pondasi. Dengan sistem pembagian kerja seperti ini maka target akan lebih cepat tercapai.
Gotong royong juga tercermin pada kegiatan ini, terbukti bahwa pada kelompok pengaduk semen, tidak hanya satu orang saja yang berperan tetapi ada empat orang yang bergantian memasukkan pasir dan air, menjadi operator mesin molen dan juga mengalirkan semen kebawah melalui lintasan seng.
Saat ini budaya gotong royong sudah sangat jarang ditemui, terlebih di wilayah perkotaan dan bagi generasi muda. Generasi yang disebut sebagai kaum millennial ini sudah sangat asing dengan istilah gotong royong. Untuk itu momen TMMD ini dijadikan sarana untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong di semua lapisan masyarakat agar kembali membudaya.
Kapten Inf Suparno selaku Komandan Kompi Satgas TMMD berharap agar budaya gotong royong kembali tumbuh di masyarakat sekarang ini.
“Di jaman millennial sekarang ini gotong royong sudah dilupakan dan mulai hilang, untuk itu kegiatan TMMD ini bisa menjadi salah satu cara untuk menghidupkan kembali budaya itu,” jelas Kapten Inf Suparno.
Ia menambahkan, gotong royong juga menjadikan pekerjaan yang sulit menjadi ringan karena dilakukan bersama-sama.
“Dengan bergotong royong, semua pekerjaan yang semula sulit, akan menjadi ringan karena dilakukan bersama-sama dan penuh tanggungjawab,” pungkasnya. (tuti)
Komentar