Pesawaran (analisis.co.id) – Kiprah serta sumbangsih peranan para Tokoh Adat dalam wadah Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) untuk Bumi Andan Jejama ini tak perlu diragukan lagi. Sumbangsihnya MPAL dari mendeklarasikan secara resmi mendukung Pasangan Calon Bupati Kabupaten Pesawaran, yakni Dendi Ramadhona-Marzuki pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 lalu di Way Labu City, Kecamatan Waylima tahun lalu, hingga Pelestarian Adat Budaya Lampung di Kabupaten Pesawaran dalam menuju Pesawaran yang Sejahtera.Begitu pun dalam mendukung program Pembangunan Kabupaten setempat, salah satunya mendukung Program Penanganan Pandemi Covid-19.
Terkait hal tersebut pada giat Musda ke-3 yang dikemas dalam Pelantikan Majelis Punyimbang Adat Lampung, Pesawaran (MPAL) periode 2021-2025, yang terpilih sebagai Ketua Farifki Zulkarnain dengan gelar
Suntan Junjungan Makhga (Saibatin), Sekretaris Rama Diansyah, dengan gelar Paksi Sejati (Pepadun). Sedangkan Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona sebagai Pembina organisasi MPAL Pesawaran mempunyai dua gelar yaitu dari Adat Sai Batin ia bergelar Pangeran Paksi Marga, sedangkan dari Adat Pepadun dirinya diberi gelar Suntan Bandar Marga. Kegiatan di pusatkan di Gedung Serba Guna (SGS) Pemkab setempat, Rabu (2/6/2021).
Sehubungan hal tersebut, Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran, Farifki Zulkarnain, mengatakan dengan kehadiran MPAL diKabupaten Pesawaran untuk menumbuhkan kembali eksistensi keberadaan MPAL di Pesawaran yang sempat terhambat lantaran adanya wabah penyakit virus corona yang melanda Indonesia, khususnya Pesawaran.
“Melalui pelantikan hari ini, itu menunjukan bahwa kehadiran para tokoh adat lampung yang tergabung dalam wadah Mejelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) di Kabupaten Pesawaran itu merupakan wadah ajang silahturahmi para Tetua Adat yang ada di Pesawaran untuk bahu membahu serta berkontribusi dalam pembangunan, yang tadinya sudah baik menjadi lebih baik lagi serta mendukung program penanganan virus corona dan membantu semua kebijakan program kerja Bupati H. Dendi Ramadhona dan Wakil Bupati Pesawaran Marzuki demi kesejahteraan masyarakat di Bumi Andan Jejama ini,”tutur Farifki kepada Media Analisis.co.id, saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya, Rabu (2/6/2021).
Mantan legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) Pesawaran ini pun menjelaskan, bahwa Pepadun dan Sai Batin saat ini diartikan sebagai sebuah kelompok adat. Meskipun mereka (pepadun dan sai batin,red) sama sama berada di Lampung, tetapi adatnya pun memiliki perbedaan, seperti pada baju adatnya pun memiliki perbedaan.Terutama pada mahkota yang dikenakan pria mau pun wanita. Selain itu juga perbedaan adat telihat pada cara penerimaan para tamu disebuah acara pernikahan.
“Sehubungan hal itu, dengan kehadiran sebuah organisasi MPAL di Pesawaran yang merupakan wadah dalam mempersatukan Pepadun dan Sai Batin, sehingga terciptanya kebersamaan yang selama ini telah dijalankan oleh para tokoh tetua adat harus terus dibina dan kita lanjutkan,”papar mantan anggota DPRD Pesawaran ini.
Sementara itu, Sekretaris MPAL Kabupaten Pesawaran, Rama Diansyah memaparkan, terbentuknya kelembagaan adat MPAL di Kabupaten Pesawaran, mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Lampung, Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kelembagaan Masyarakat Adat Lampung.
Dan MPAL sendiri, sambung Rama, merupakan sebuah organisasi sosial kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat yang berbasis adat dan budaya Lampung yang harus dikembang dan dilestarikan.
“Karena MPAL sendiri memiliki potensi untuk mengembangkan seni budaya khas yang dimiliki daerah Kabupaten Pesawaran, baik dimata nasional maupun dimata internasional melalui berbagai event seni budaya yang dikenal oleh Pemkab Pesawaran selama ini,”ungkap Paksi Sejati ini.
Mantan legislator DPRD Pesawaran ini pun mengajak kepada seluruh pengurus dan anggota MPAL Kabupaten Pesawaran untuk menyatukan tekad, langkah dan semangat yang satu dalam mendukung dan berkontribusi terhadap kemajuan Bumi Andan Jejama yang kita cintai ini.
“Mari berkarya untuk kejayaan organisasi kita, masyarakat Pesawaran melalui karya nyata kita bersama serta mampu menjaga, memelihara keutuhan organisasi dan menjalin kekompakan antar pengurus, anggota MPAL Pèsawaran dan seluruh warga masyarakat di kabupaten setempat,”pungkasnya. (zainal)
Komentar